“Serangan terhadap Muslim adalah serangan terhadap Republik,” ujar Gerard Darmanin.
Baca Juga: Kajian Ramadhan 2021, Zakat Fitrah Sudah Bisa Dibayarkan Hari Ini, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Di antara slogan-slogan yang tertulis di gedung tersebut adalah 'Katolik-agama negara' dan 'Tolak Islamifikasi'.
Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM), sebagai salah satu kelompok utama yang mewakili Muslim di Prancis, menyebut insiden itu sebagai agresi yang tak tertahankan.
"Menjelang Ramadhan dan menghadapi lonjakan aksi anti-Muslim, CFCM menyerukan umat Islam di Prancis untuk waspada," katanya, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Kajian Ramadhan 2021, Masih Asing dengan Zakat Tahunan? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini!
Prancis mengikuti bentuk sekularisme yang ketat, yang dikenal sebagai laicité, yang dirancang untuk memisahkan agama dan kehidupan publik.
Gerard Darmanin yang tergolong sebagai seorang konservatif dalam pemerintahan Presiden Emmanuel Macron, adalah sponsor utama undang-undang yang disahkan melalui parlemen.
Menurut Pemerintah Prancis, undang-undang itu dirancang untuk menangani apa yang digambarkannya sebagai fundamentalisme yang melanggar yang merongrong nilai-nilai Prancis.
Baca Juga: Ungkap Azka Belum Mau Bertemu Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny: Asal Dia Pengen Lihat...