PR CIREBON - Pemerintah Prancis pada Minggu mengutuk perusakan pusat budaya Islam di Prancis barat. dengan slogan-slogan Islamafobia.
Pemerintah Prancis mengatakan serangan terhadap Muslim adalah serangan terhadap Republik.
Slogan-slogan ditempel di sisi bangunan yang digunakan sebagai ruang salat di kota Rennes, ditemukan tak lama sebelum bulan suci Ramadhan dimulai di Prancis pada Selasa.
Baca Juga: Berikut Panduan Ibadah dan Salat Idul Fitri Ramadhan 1442 Hijriah dari Kementeri Agama
Menteri Dalam Negeri Gerard Darmanin mengatakan itu adalah serangan yang menjijikkan terhadap kebebasan fundamental untuk percaya pada suatu agama.
Ia juga mengatakan bahwa Muslim berhak mendapatkan perlindungan yang sama seperti kelompok agama lain di Prancis.
"Serangan terhadap Muslim adalah serangan terhadap Republik," kata Darmanin setelah dia mengunjungi situs tersebut.
Baca Juga: Surevi IPO Sebut Elektabilitas Zulkifli Hasan Tinggi, PAN: Optimis Kerja Keras Menuju 2024!
Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM), salah satu kelompok utama yang mewakili Muslim di Prancis, menyebut insiden itu sebagai "agresi yang tak tertahankan".