Studi Baru di Israel Tunjukkan Varian Covid-19 Afrika Selatan Mampu 'Terobos' Vaksin Pfizer, Tapi...

- 12 April 2021, 12:53 WIB
Ilustrasi. Studi di Israel menyebutkan bahwa varian Afrika Selatan mampu 'terobos' vaksin Pfizer, namun prevalensinya rendah.*
Ilustrasi. Studi di Israel menyebutkan bahwa varian Afrika Selatan mampu 'terobos' vaksin Pfizer, namun prevalensinya rendah.* /Pixabay/@Geralt

Para peneliti mengungkapkan jika hal itu menunjukkan vaksin Pfizer kurang efektif terhadap varian Afrika Selatan, dibandingkan dengan virus corona asli dan mutasi pertama yang diidentifikasi di Inggris.

“Kami menemukan tingkat yang lebih tinggi dari varian Afrika Selatan di antara orang yang divaksinasi dengan dosis kedua, dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi. Ini berarti varian Afrika Selatan mampu, sampai batas tertentu, menembus perlindungan vaksin,” kata Adi Stern dari Universitas Tel Aviv, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Boy William Ungkap Rencana Pernikahan dengan Karen Vendela, Sebut Digelar di 3 Kota Tahun Ini

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa penelitian tersebut hanya memiliki ukuran sampel kecil orang yang terinfeksi varian Afrika Selatan karena kelangkaannya di Israel.

Mereka juga mengatakan penelitian itu tidak dimaksudkan untuk menyimpulkan keefektifan vaksin secara keseluruhan terhadap varian apa pun, karena hanya melihat orang yang sudah dites positif Covid-19, bukan pada tingkat infeksi secara keseluruhan.

Sebelumnya pada 1 April 2021 lalu, perusahaan Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin mereka sekira 91 persen efektif mencegah virus corona, dengan mengutip penelitian terbaru.

Baca Juga: Kehadiran Pejabat Negara di Pernikahan Putrinya Dikritik, Ashanty Jelaskan Kedekatan Jokowi dengan sang Kakak

Terkait varian Afrika Selatan, mereka mengatakan bahwa di antara 800 relawan studi di Afrika Selatan, di mana B.1.351 tersebar luas, ada sembilan kasus Covid-19, yang semuanya terjadi di antara peserta yang mendapat plasebo.

Dari sembilan kasus tersebut, enam di antara individu yang terinfeksi dengan varian Afrika Selatan.

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa suntikan Pfizer / BioNTech kurang ampuh terhadap varian B.1.351 dibandingkan dengan varian lain dari virus corona, tetapi masih menawarkan pertahanan yang kuat.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah