Berharap Pertarungan Digelar Lagi, Petinju Muda Thailand: Semua Uang dari Tinju

- 8 April 2021, 19:01 WIB
ILUSTRASI - Petinju muda asal Thailand, Pornpattara
ILUSTRASI - Petinju muda asal Thailand, Pornpattara //PIXABAY/GERALT

PR CIREBON - Petinju Thailand berusia sembilan tahun, Pornpattara "Tata" Peachaurai, ingin kembali ke ring setelah penghentian pertarungan lebih dari lima bulan lalu akibat pandemi.

Petinju muda Thailand tersebut mengatakan, uang yang dihasilkan dari pertarungan sangat penting bagi kelangsungan hidup keluarganya.

“Semua uang dari tinju, pembayaran rutin dan tip, semuanya menjadi milik ibu,” kata petarung muda kurus itu.

Baca Juga: Curi Barbuk Emas 1,9 Kilogram, Oknum Pegawai KPK Dipecat Secara Tidak Hormat

“Saya bangga menjadi petinju dan menghasilkan uang untuk ibu saya," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters pada Rabu, 7 April 2021.

Pertarungan terakhir Tata terjadi pada bulan Oktober, sebelum wabah Covid-19 kedua mengakibatkan Thailand menghentikan acara olahraga karena larangan kerumunan besar.

“Saya tidak bisa bertinju. Saya belum berlatih tinju juga. Saya membantu ibu saya menjual sesuatu," ucap Tata.

Baca Juga: Kirim Lebih Banyak Jet Tempur, Perang Antara Tiongkok dan Taiwan akan Benar-benar Pecah?

Tata tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang berusia 16 tahun, Poomrapee, yang juga seorang petinju di timnas muda.

Keluarganya mengandalkan pendapatan Tata sebagai jalan keluar dari kemiskinan dan berharap dia bisa menjadi petarung Muay Thai profesional.

Keluarganya berharap, ia dapat mewakili polisi atau tentara di atas ring dan mendapatkan pangkat dan bonus yang lebih tinggi.

Baca Juga: Cegah Pemudik Dini pada Lebaran 2021, Dishub Jabar Buat 338 Titik Penyekatan Digaja Oleh Petugas Gabungan

“Biasanya dia memberikan penghasilannya kepada ibu,” kata ibu Tata, Sureeporn Eimpong, 40 tahun.

“Terkadang dia meminta beberapa mainan setelah bertarung," katanya menambahkan.

Pertarungan anak di Thailand bisa sepopuler pertarungan orang dewasa dan berlangsung di turnamen, festival, dan pameran kuil.

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Luncurkan Visi Desain Budaya 'Perjalanan Melalui Waktu'

Asosiasi Tinju Profesional Thailand mengatakan, ada sekitar 300 ribu petinju di bawah usia 15 tahun.

Beberapa ahli medis menyerukan larangan tinju untuk anak di bawah umur.

Dikatakan, hal itu dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, masalah neurologis jangka panjang, kerusakan otak dan kecacatan.

Baca Juga: Akibat Pernyataannya Soal Ini, Atta Halilintar Dapat Kecaman dari Komnas Perempuan

Izin orang tua adalah satu-satunya persyaratan saat ini untuk petinju anak.

“Saya tidak khawatir tentang tinju,” kata Sureeporn, menambahkan bahwa petinju dilatih untuk melindungi diri mereka sendiri.

“Tidak banyak cedera dalam tinju anak. Saya yakin dengan sistemnya," ujarnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x