PR CIREBON – Pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirim timnya untuk melakukan penelitian terhadap asal usul virus Corona pada Januari lalu.
Saat itu, tim WHO mengirim beberapa peneliti ke Wuhan, Tiongkok, untuk mengunjungi beberapa tempat yang berkaitan dengan awal munculnya virus Corona.
Beberapa tempat yang dikunjungi tim WHO adalah pasar hewan Wuhan dan laboratorium Wuhan yang disebut membocorkan virus Corona, meskipun telah dibantah berkali-kali.
Kini, WHO mengungkapkan salah satu kemungkinan dari hasil penelitiannya yang dilakukan pada Januari tersebut.
Menurut WHO, virus Corona kemungkinan menyebar pada manusia melalui hewan lain, yang berasal dari kelelawar.
Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "WHO: Covid-19 Kemungkinan Besar Ditularkan dari Kelelawar ke Manusia, Melalui Hewan Lain" saat ini, sejumlah negara pun tengah melaksanakan program vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan berbagai vaksin yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan farmasi.
Baca Juga: Tanggapi Soal Bom Bunuh Diri, Akhmad Sahal: Teroris dan Radikalis atas Nama Islam Itu Ada
Di antara negara-negara yang tengah gencar melakukan vaksinasi Covid-19, Indonesia menjadi salah satu negara yang termasuk di dalamnya.
Sejak awal kemunculannya, virus Corona disebut merupakan virus yang berasal dari kelelawar.
Sebuah penelitian gabungan terkait asal usul Covid-19 yang dilakukan WHO dan Tiongkok pun mengungkapkan bahwa penyebaran virus tersebut dari kelelawar ke manusia terjadi melalui hewan lain.
Berdasarkan laporan pada Senin, 29 Maret 2021, WHO menilai hal itu merupakan skenario yang paling mungkin terjadi.
Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa kebocoran laboratorium di Wuhan adalah hal yang ‘sangat tidak mungkin’.
Temuan-temuan itu hampir sama dengan yang diharapkan, dan menimbulkan banyak pertanyaan belum terjawab.
Baca Juga: Didapuk Jadi Juri Indonesian Idol, Ari Lasso Ngaku Dapat Ancaman Pembunuhan, Kenapa?
Oleh karena itu, tim peneliti tersebut pun mengusulkan adanya penelitian lebih lanjut di setiap area, kecuali mengenai kebocoran laboratorium.
Dikutip dari AP News, Senin, 29 Maret 2021, penerbitan laporan terkait hasil penelitian WHO dan Tiongkok tersebut telah berulang kali ditunda.
Hal itu menimbulkan pertanyaan ‘Apakah pihak Tiongkok berupaya membelokkan kesimpulan, agar tidak disalahkan terkait pandemi Covid-19 saat ini’.
Menanggapi penundaan penerbitan laporan itu, seorang pejabat WHO mengatakan bahwa laporan tersebut diharapkan akan siap untuk dirilis dalam beberapa hari ke depan.*** (Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)