Disorot Media Asing, Warga Pulau Biak Protes Wilayahnya Dijadikan Lokasi Peluncuran SpaceX Elon Musk

- 10 Maret 2021, 15:05 WIB
CEO Tesla Elon Musk.*
CEO Tesla Elon Musk.* / Instagram @elonrmusk /

Selain itu juga meningkatkan kehadiran militer Indonesia di tanah mereka, dan mengancam masa depan pulau itu.

Seorang kepala suku di Pulau Biak, Manfun Sroyer, mengatakan dia khawatir orang Papua akan terusir dari rumah mereka.

Baca Juga: Mantan Atlet Voli Putri Aprilia Manganang Disebut Alami Kelainan Hipospadias, Apa Itu?

“Pelabuhan antariksa ini akan merugikan tempat perburuan tradisional kami, merusak alam tempat hidup kami bergantung. Tapi, jika kami protes, kami akan segera ditangkap," ujarnya.

Badan antariksa Rusia, Roscosmos, juga bertujuan untuk mengembangkan situs peluncuran roket besar di pulau Biak pada tahun 2024.

"Pada 2002, Rusia menginginkan tanah kami untuk peluncuran satelit. Kami memprotes dan banyak yang ditangkap dan diinterogasi," ujar Manfun Sroyer.

Baca Juga: Sempat Merasa Canggung, Putri Delina Ungkap Usaha dan Kebaikan Nathalie Holcher pada Anak-anak Sambungnya

Dia menambahkan, kini rencana itu dicanangkan kembali, akhirnya gangguan dan intimidasi akan berlangsung lagi.

Pulau Biak yang merupakan bagian dari provinsi Papua, telah lama mengkampanyekan pemisahan wilayah dari Indonesia, yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.

Pantai timur Biak menghadap samudra Pasifik, dan lokasinya, satu derajat di bawah ekuator, ideal untuk meluncurkan satelit orbit rendah untuk komunikasi, dengan lebih sedikit bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai orbit.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah