Pria Tionghoa di Inggris Dipukuli Empat Pemuda Kulit Putih, Serukan 'Virus Tiongkok' untuk Keluar

- 4 Maret 2021, 17:15 WIB
ilustrasi rasisme. Pria Tionghoa di Inggris mendapat tindakan rasisme dengan dipukuli empat pemuda kulit putih.*
ilustrasi rasisme. Pria Tionghoa di Inggris mendapat tindakan rasisme dengan dipukuli empat pemuda kulit putih.* /Unsplash/Ehimetalor Akhere Unuabona

PR CIREBON – Virus Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh, tapi juga memunculkan diskriminasi dan rasisme.

Rasisme dan diskriminasi itu utamanya terjadi di negara-negara Barat terhadap orang dengan wajah Asia Timur yang dianggap menyebabkan virus Covid-19.

Seorang pria dengan etnis Tionghoa, mengalami rasisme dan diskriminasi di Inggris dimana ia bekerja sebagai dosen di Universitas Southampton kareba virus Covid-19.

Baca Juga: Tinggalkan Gedung Putih, Donald Trump Dikabarkan Jual Rumah Mewah Tepi Pantai

Pria itu dipukuli dengan brutal, satu dari banyak tindakan rasisme yang terjadi di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Peng Wang, pria tersebut, ia awalnya diteriaki dari mobil di seberang jalan oleh sekelompok pria kulit putih.

Sebagaimana diberitakan di PR Bekasi dalam artikel "Dosen dari China Dipukuli di Inggris Saat sedang Jogging hingga Diteriaki ‘Virus China, Keluar!’" Peng Wang diserang di siang hari bolong oleh empat pria kulit putih berusia antara 20 dan 25 saat ia sedang jogging tak jauh dari rumahnya pada Selasa, 23 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Naas, Seorang Wanita Tewas dalam Ledakan saat Berbincang Lewat Ponsel dengan Sang Kekasih

"Beberapa orang gila itu meneriaki saya dari mobil mereka di seberang jalan," kata dosen berusia 37 tahun itu seperti dikutip dari SCMP, Kamis 4 Maret 2021.

"Mereka mengatakan 'Virus Tiongkok', keluar [dari] negara ini, f*** you," ucap para pelaku penyerangan.

Wang mengatakan dia membalas dan berteriak balik pada orang-orang itu. Para pelaku penyerangan pergi tapi kemudian berputar balik dan menyerangnya.

Baca Juga: Kebut Persiapan Pernikahan Pasca Aurel Hermansyah Sembuh dari Covid-19, Atta Halilintar: Ada yang Bantuin...

Serangan itu membuat hidungnya berdarah dan memar di wajah dan lengannya.

Orang-orang yang berada di lokasi kejadian segera memanggil ambulans dan menghubungi polisi.

Seorang tersangka berusia 21 tahun ditangkap dan kemudian dibebaskan sementara penyelidikan berlanjut.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Tidak Bisa Disaksikan Suporter Hingga Muncul Wacana Pembatalan

Insiden tersebut telah menguatkan ketakutan dalam komunitas Tionghoa setempat bahwa kejahatan rasial terkait Covid-19 terhadap orang-orang keturunan Tionghoa sedang meningkat di Inggris.

Pada Maret tahun lalu, tak lama setelah Covid-19 tiba di Inggris, mahasiswa Singapura Jonathan Mok diserang di Oxford Street London.

Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun telah dijatuhi hukuman 18 bulan layanan rehabilitasi atas serangan bermotif rasial.

Baca Juga: Pasca Aksiden Berdarah, Aktivis Myanmar Berjanji Lakukan Demonstrasi Besar-besaran Lawan Militer

Laporan kejahatan ras terhadap orang-orang Asia Timur yang muncul di Inggris telah melonjak dalam setahun terakhir.

Antara Januari dan Juni 2020, ada 457 laporan polisi tentang kejahatan bermotif rasial terhadap orang-orang yang mengaku sebagai orang Tionghoa.

“Ini jelas semakin buruk, sejak Brexit dan kemudian dengan pandemi dan orang-orang menjadi tidak toleran dan marah,” kata Wang, yang berasal dari Tianjin di Tiongkok, dan pindah ke Southampton pada tahun 2014 setelah menyelesaikan gelar doktor di Finlandia.

Baca Juga: Buat Geger, Jasad Bayi Ditemukan Pemulung dalam Bungkusan di Tumpukan Sampah

“Ketika saya pertama kali datang ke Inggris, saya akan pergi jogging di malam hari dan tidak khawatir tentang hal-hal ini,” katanya.

Untuk mendukung dosen tersebut, aktivis dari Southampton Stand Up to Racism Campaign dan Chinese Association of Southampton mengadakan pertemuan solidaritas online pada Senin, 1 Maret 2021 malam yang dihadiri oleh sekitar 300 orang.

Kelompok komunitas juga dilatih untuk menawarkan dukungan dan nasihat bagi para korban Tiongkok terkait serangan Covid-19.*** (Ade Cahyana/PR Bekasi)

Editor: Linda Agnesia

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x