Pasca Aksiden Berdarah, Aktivis Myanmar Berjanji Lakukan Demonstrasi Besar-besaran Lawan Militer

- 4 Maret 2021, 12:25 WIB
Petugas polisi berdiri di depan orang-orang yang memprotes kudeta militer, di Mandalay, Myanmar.
Petugas polisi berdiri di depan orang-orang yang memprotes kudeta militer, di Mandalay, Myanmar. /REUTERS/Stringer

Tentara memasukkan tubuhnya ke truk dan pergi, menurut laporan itu.

Baca Juga: Akui Masih Sayang dan Hargai Ayus, Ririe Fairus Minta Netizen Berhenti Hujat Nissa Sabyan dan Mantan Suami

Kantor berita Myanmar Now melaporkan, pasukan keamanan membubarkan protes di Yangon dengan menahan sekitar 300 aktivis pengunjuk rasa.

Gambar seorang wanita berusia 19 tahun, satu dari dua orang yang ditembak mati di Mandalay, menunjukkan dia mengenakan kaus bertuliskan "Semuanya akan baik-baik saja".

Dalam unggahan video yang disiarkan oleh Radio Free Asia yang didanai AS menunjukkan, polisi di Yangon memerintahkan tiga petugas medis keluar dari ambulans dan memukuli mereka dengan puntung senjata dan pentungan.

Baca Juga: Rumah Sakit Buka Suara Soal Rina Gunawan: Pas Masuk ICU Masih Bisa Komunikasi

Militer membenarkan kudeta tersebut dengan mengatakan keluhannya tentang kecurangan pemilih dalam pemungutan suara 8 November 2021 telah diabaikan. Partai Aung San Suu Kyi menang telak, mendapatkan masa jabatan kedua.

Komisi pemilihan mengatakan pemungutan suara itu adil.

Pemimpin Junta Jenderal Senior Min Aung Hlaing telah berjanji untuk mengadakan pemilihan baru tetapi tidak memberikan keterangan kapan waktu pelaksanaannya.

Baca Juga: 'Patuhi' Perintah Netizen, Putra Bungsu Jokowi Kaesang Pangarep Dikabarkan akan Beli Klub Sepakbola

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x