Diawasi Ketat Pemerintah usai Keluarkan Kritik, Jack Ma Merosot dari Peringkat Orang Terkaya Tiongkok

- 3 Maret 2021, 15:05 WIB
Pendiri Alibaba Group, Jack Ma tidak lagi menjadi orang terkaya Tiongkok setelah ia diawasi ketat pemerintah.*
Pendiri Alibaba Group, Jack Ma tidak lagi menjadi orang terkaya Tiongkok setelah ia diawasi ketat pemerintah.* //Tangkapan layar/Channel Africa's Business Heroes//Tangkapan layar/Channel Africa's Business Heroes

PR CIREBON – Jack Ma dikenal oleh masyarakat dunia sebagai miliarder sekaligus orang terkaya di Tiongkok.

Peringkat itu didapatkan Jack Ma setelah Alibaba, platform belanja online miliknya sukses besar.

Namun, kini dikabarkan bahwa peringkat orang terkaya di Tiongkok itu tidak lagi dimiliki Jack Ma.

Baca Juga: Siap-siap! WhatsApp akan Keluarkan Aturan Baru, Jika Tidak Setuju Akun Dibekukan

Hal itu dikabarkan terjadi setelah Jack Ma berada di bawah pengawasan ketat pemerintah Tiongkok.

Karena itu, peringkat Jack Ma pun turun ke posisi keempat, setelah sebelumnya ia terus berada di posisi pertama.

Sebagaimana diberitakan di PR Pangandaran dalam artikel "Kritik Aturan Tiongkok, Kekayaan Jack Ma Merosot dan Bukan Lagi Orang Terkaya di Tiongkok" sebuah daftar yang diterbitkan pada hari Selasa menunjukkan bahwa rekan Jack Ma mendapat kemakmuran, sementara dirinya berada di bawah pengawasan ketat Beijing, Tiongkok.

Baca Juga: Ingin Terjun ke Dunia Politik, Will Smith: Saya Memiliki Banyak Pandangan dan Ide

Jack Ma dan keluarganya telah memegang posisi teratas untuk orang terkaya di Tiongkok. Namanya terdapat dalam Daftar Orang Terkaya Global Hurun pada tahun 2020 dan 2019.

Namun, sekarang Jack Ma berada di posisi keempat, tepat di belakang pembuat air minum kemasan Zhong Shanshan dari Nongfu Spring, Pony Ma dari Tencent Holding dan perusahaan e-commerce Collin Huang yang baru berdiri di Pinduoduo.

Kejatuhannya dari tiga besar terjadi setelah regulator Tiongkok mengekang Ant Group dan Alibaba karena masalah anti-kepercayaan.

Baca Juga: Peduli Isu Iklim Global, Paus Fransiskus Ingatkan Soal Kejadian Banjir Bandang Nabi Nuh

Kesengsaraan Jack Ma baru-baru ini dipicu oleh pidato 24 Oktober di mana dia mengecam sistem peraturan Tiongkok.

Hal ini menyebabkan penangguhan IPO Grup Ant senilai Rp530 triliun rupiah hanya beberapa hari sebelum daftar publik raksasa fintech itu.

Regulator Tiongkok sejak itu memperketat pengawasan anti-trust di sektor teknologi negara. Salah satunya Alibaba yang mendapatkan banyak tekanan.

Baca Juga: Cak Nun Sebut Pemimpin Indonesia Keturunan Dzurriyah Nabi dan Rasul: Aku Bersangka Baik dan Optimis

Lebih lanjut Tiongkok pun mulai memperketat cengkeraman mereka di sektor fintech dan telah meminta Ant menjadi perusahaan induk keuangan untuk diatur seperti perusahaan keuangan tradisional.

Jack Ma kemudian menghilang dari mata publik selama sekitar tiga bulan, memicu spekulasi heboh tentang keberadaannya.

Dia pun muncul kembali pada bulan Januari dengan penampilan video berdurasi 50 detik.

Baca Juga: Ungkap Penyebab Rina Gunawan Meninggal Dunia, Teddy Syach: Sempat Dirawat di ICU

Lebih lanjut, diketahui orang terkaya Tiongkok saat ini adalah Zhong, berkat kinerja harga saham Nongfu Spring dan pembuat vaksin Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise.*** (Dahelia Saputri/PR Pangandaran)

Editor: Linda Agnesia

Sumber: PR Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x