Studi Baru Sebut Wanita Hamil Kemungkinan Berisiko Lebih Tinggi Terinfeksi Covid-19

- 21 Februari 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi wanita hamil. Studi terbaru Covid-19 menyatakan bahwa wanita hamil lebih berisiko terinfeksi Covid-19.*
Ilustrasi wanita hamil. Studi terbaru Covid-19 menyatakan bahwa wanita hamil lebih berisiko terinfeksi Covid-19.* /Pexels/GARON

PR CIREBON – Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology menyebut bahwa wanita hamil kemungkinan berisiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19.

Studi tersebut menunjukkan bahwa tingkat infeksi Covid-19 di antara wanita hamil di negara bagian Washington, Amerika Serikat, adalah 70 persen atau lebih tinggi daripada orang dewasa yang berusia sama di negara bagian itu.

Studi itu juga menemukan bahwa tingkat infeksi virus corona atau Covid-19 di antara wanita hamil yang bukan ras kulit putih bisa mencapai dua sampai empat kali lebih tinggi dari biasanya.

Baca Juga: Pesawat Tempur Tiongkok Kembali Terbang di Wilayahnya, Angkatan Udara Taiwan dalam Status Siaga

"Wanita hamil tidak terlindungi dari Covid-19 di bulan-bulan awal pandemi, dengan beban infeksi terbesar terjadi di hampir semua kelompok ras dan etnis minoritas," tulis para peneliti, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Studi ini dilakukan pada 240 wanita hamil yang positif Covid-19 di 35 rumah sakit dan klinik dari Maret hingga Juni 2020.

Dr. Kristina Adams Waldorf, seorang OB-GYN di Fakultas Kedokteran Universitas Washington, mengatakan penelitian tersebut memberikan lebih banyak bukti bahwa kehamilan harus dianggap sebagai kondisi kesehatan berisiko tinggi untuk prioritas vaksin.

Baca Juga: Disebut Ada Jin, Masjid Kuno al Zahir Kairo Dijauhi Jemaah, Warga Desak Pihak Berwenang Turun Tangan

“Data kami menunjukkan bahwa orang hamil tidak terhindar dari pandemi seperti yang kami harapkan, dan komunitas selain ras kulit putih menanggung beban terbesar,” papar Waldorf.

Studi tersebut menemukan bahwa wanita hamil yang terinfeksi memiliki tingkat rawat inap terkait Covid mencapai 3,5 kali lebih tinggi daripada populasi umum yang berusia sama di negara bagian Washington.

Selain itu, tingkat kematian akibat Covid-19 juga 13 kali lebih tinggi pada ibu hamil dibandingkan pada orang dengan usia yang sama.

Baca Juga: Ilmuwan Jerman Yakini Virus Corona Bocor dari Laboratorium Wuhan, Begini Alasannya

“Angka kematian sangat tinggi. Kami sangat terkejut dengan ini,”ucap Waldorf.

“Kami sangat prihatin bahwa kematian ibu terkait Covid-19 dan bahwa dampak pada pasien hamil, terutama dengan kondisi yang mendasari, lebih besar daripada yang kita pikirkan,” tambahnya.

Penelitian juga menemukan bahwa sebagian besar wanita hamil dengan Covid-19, memiliki kasus asimtomatik atau ringan dan kehamilan yang sehat.

Baca Juga: Link Live Streaming Lazio vs Sampdoria, Menang atau Kehilangan Peluang Liga Champions Musim Depan

Dari 240 wanita hamil dengan infeksi yang terdeteksi hingga Juni, tiga meninggal karena Covid-19, sementara 24 lainnya dirawat di rumah sakit.

Tiga orang yang meninggal berasal dari kelompok etnis minoritas dan kebanyakan dari mereka memiliki kondisi lain seperti obesitas dan hipertensi, menurut penelitian tersebut.

“Tingkat infeksi yang lebih tinggi pada pasien hamil mungkin disebabkan oleh representasi perempuan di banyak profesi dan industri yang dianggap penting selama pandemi Covid-19, termasuk perawatan kesehatan, pendidikan, sektor layanan,” kata Dr. Erica Lokken, penulis utama studi itu.

Baca Juga: Kapolri Terbitkan Surat Telegram, Kadiv Propam Polri: Cicipi Narkoba, Bikin Moral Bejat

Perusahaan pembuat vaksin, sebelumnya Pfizer dan BioNTech mengumumkan dimulainya uji klinis untuk mengevaluasi vaksin pada wanita hamil.

Uji coba tersebut akan melibatkan sekitar 4.000 wanita hamil sehat berusia di atas 18 tahun di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x