Gerak Cepat Pasca Kudeta, Pemerintah Baru Myanmar Selidiki Kecurangan Pemilu

- 4 Februari 2021, 09:34 WIB
Penasihat negara Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Penasihat negara Myanmar, Aung San Suu Kyi. /Instagram/@aungsansuukyi9

Militer, yang dikenal sebagai Tatmadaw, secara otomatis mendapatkan 25 persen kursi di rumah gabungan berdasarkan Konstitusi 2008 yang mulai berlaku di bawah pemerintahan militer sebelumnya.

Baca Juga: Tips Memilih Warna Kucing Keberuntungan, Semakin Berotot Dipercaya Semakin Beruntung

Surat kabar negara melaporkan bahwa Min Aung Hlaing memberi tahu anggota Kabinet bahwa Komisi Pemilihan Umum yang baru akan memeriksa data pemungutan suara untuk menemukan hasil yang benar.

Setelah itu tindakan akan diambil sesuai dengan proses hukum. Dia juga mengatakan daftar pemilih akan diteliti terhadap pendaftaran rumah tangga keluarga.

Min Aung Hlaing juga mengatakan bahwa tindakan penahanan Covid-19 yang diambil oleh pemerintah Suu Kyi akan dilanjutkan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Arahan PPKM Agar Efektif, Ferdinand Hutahaean Sindir Kepala Daerah: Sibuk Mikir Pilkada

Myanmar telah mengkonfirmasi lebih dari 140.600 kasus termasuk sekitar 3.100 kematian. Infrastruktur perawatan kesehatannya adalah salah satu yang terlemah di Asia, menurut survei PBB.

Jenderal itu juga mendesak langkah-langkah untuk meningkatkan ekonomi yang terkena dampak Covid-19, terutama sektor pertanian tempat 70 persen populasi negara yang tinggal di daerah pedesaan bergantung. ***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x