Kekuasaan Aung San Suu Kyi Dikudeta Militer, Myanmar Umumkan Keadaan Darurat Selama Satu Tahun

- 1 Februari 2021, 15:02 WIB
Penasihat negara Myanmar, Aung San Suu Kyi.*
Penasihat negara Myanmar, Aung San Suu Kyi.* /Instagram/@aungsansuukyi9

Hal itu dipandang sebagai referendum terhadap pemerintahan demokratis baru Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Belum Dibolehkan di Masa Pandemi Covid-19, Putra Nababan: Kenapa Harus Memaksakan Diri?

Tentara mengambil posisi di balai kota di kota utama Yangon dan data internet seluler serta layanan telepon di benteng NLD terganggu, kata penduduk.

Konektivitas internet juga telah turun secara dramatis, kata layanan pemantauan NetBlocks.

Penahanan Aung San Suu Kyi dan para pemimpin lainnya terjadi setelah beberapa hari ketegangan yang meningkat antara pemerintah sipil dan militer yang menimbulkan kekhawatiran akan kudeta setelah pemilihan.

Baca Juga: Terpisah Karena Covid-19, Pasangan yang Telah Menikah 63 Tahun Ini Ngedate di Rumah Sakit

Anggota parlemen Myanmar berkumpul pada hari Senin di ibu kota Naypyitaw untuk sesi pertama parlemen sejak pemilihan tahun lalu.

Aung San Suu Kyi yang berusia 75 tahun sejauh ini adalah politisi paling dominan di negara itu, dan menjadi pemimpin de facto negara itu setelah memimpin perjuangan tanpa kekerasan selama puluhan tahun melawan kekuasaan militer.

Partainya merebut 396 dari 476 kursi di gabungan majelis rendah dan atas parlemen dalam pemilihan November.

Baca Juga: Kominfo Buka Pendaftaran Program Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri Tahun 2021, SImak Persyaratannya

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah