PR CIREBON – Seorang legislator Partai Republik dari negara bagian Carolina Selatan Amerika Serikat mendapat kecaman dari cabang negara bagian tersebut setelah memilih untuk mendakwa mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump awal bulan ini.
Anggota Kongres bernama Tom Rice tersebut adalah satu dari 10 anggota Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat yang mendukung pemakzulan Donald Trump pada 13 Januari 2021.
Pemakzulan Donald Trump didasarkan atas hasutan pemberontakan terkait kerusuhan mematikan di Capitol AS awal bulan Januari lalu.
Pada Sabtu 30 Januari 2021 waktu setempat, Partai Republik Carolina Selatan (SCGOP) mengatakan telah secara resmi mengecam Rice atas suaranya.
"Kami menyatakan kekecewaan kami secara jelas pada malam pemungutan suara tentang pemakzulan," kata Ketua SCGOP Drew McKissick dalam sebuah pernyataan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera.
"Mencoba untuk mendakwa seorang presiden, dengan sisa satu minggu dalam masa jabatannya, tidak pernah sah dan tidak lebih dari sebuah tendangan politik," lanjutnya.
Baca Juga: Istri Kim Jong-un Menghilang Selama Setahun, Rumornya Telah Dieksekusi atau Akibat Pandemi Covid-19
Rice telah menjadi pendukung setia Trump selama masa jabatan mantan presiden di Gedung Putih.
Tetapi, ia mengatakan pada 13 Januari 2021 bahwa dia memilih pemakzulan karena kerusuhan Capitol, menurutnya, tidak bisa dimaafkan.
“Saya telah mendukung Presiden melalui masa sulit selama empat tahun. Saya berkampanye untuknya dan memilih dia dua kali. Tapi, kejadian ini sama sekali tidak bisa dimaafkan,” kata Rice dalam keterangannya saat itu.
Dakwaan Trump atas pemberontakan Capitol telah memecah Partai Republik.
Senator Republik Mitt Romney mengatakan dia yakin melanjutkan persidangan pemakzulan di Senat AS adalah tindakan tepat.
Sementara itu, anggota Partai Republik lainnya mempertanyakan konstitusionalitas proses yang terjadi ketika Trump tidak lagi menjabat.
Anggota partai juga berpendapat bahwa pemakzulan akan merugikan negara yang sudah terpecah belah dan mendesak Demokrat untuk membatalkan inisiatif mereka.
Namun terlepas dari penentangan itu, DPR yang dikendalikan Demokrat mengirim pasal pemakzulan ke Senat minggu lalu dan persidangan Senat Trump diperkirakan akan dimulai pada bulan Februari.
Agar hukuman bisa dilakukan, Senat membutuhkan dua pertiga dukungan mayoritas.
Itu berarti puluhan orang dari Partai Republik perlu bergabung dengan Demokrat dalam pemungutan suara untuk mendukung pemakzulan.***