Polisi Hanya Diam, Gadis Pakistan Berusia 12 Tahun Diperkosa dan Disekap Selama 5 Bulan

- 24 Januari 2021, 14:38 WIB
Ilustrasi penyekapan.
Ilustrasi penyekapan. /Pixabay/PublicDomainPictures

PR CIREBON – Nahas, seorang gadis Pakistan diculik dan disekap selama lima bulan oleh seorang pria paruh baya yang ingin menikahinya.

Dalam masa penyekapannya, gadis Pakistan itu diduga mengalami pelecehan seksual berupa pemerkosaan, dan penyiksaan.

Gadis malang asal Pakistan itu bernama Farah Shaheen yang baru berusia 12 tahun.

Baca Juga: Soal Keampuhan Vaksin Lawan Varian Baru Covid-19, Ini kata Ilmuan di Inggris

Ia diculik pada Juni 2020 lalu oleh seorang pria yang menjalankan bisnis dan pemilik tanah dibawah rumah keluarganya.

Ayah dari gadis Pakistan yang diduga diculik, diperkosa, dan dipaksa menikah itu telah mengecam pihak berwenang negara karena tidak melakukan tindakan apa pun untuk menyelamatkan putrinya.

Kakaknya, Afzaal Masih mengatakan kepada Asia News International bahwa dia dan paman mereka, Kashif Masih, mendengar saudara perempuannya itu menangis pada tanggal 25 Juni dan bergegas untuk membantu.

Baca Juga: Keliru Rilis Peringatan Tsunami, Pihak Berwenang di Chili Menyesal Membuat Kepanikan

Akan tetapi langkah mereka sudah terlambat.

Kakak dan pamannya melihat Farah diseret ke dalam mobil oleh sang pemilik bisnis yaitu Muhammad Zahid dan pria lain bernama Khizr Ahmed Ali.

Khizr Ahmed Ali adalah pria berusia sekitar 40 tahun yang akan menikahi Farah.

Baca Juga: Jet Tempur dan Pesawat Pembom Tiongkok Melintas, Taiwan Kerahkan Rudal untuk Memantau Aktivitas 

Ketika ayah Farah, Asif Masih, memohon bantuan dari pihak berwenang, dia mengatakan bahwa mereka menolak untuk membantu.

Setelah diculik, keluarga Farah mengatakan bahwa gadis itu dipaksa untuk meninggalkan keyakinannya.

Dalam sebuah pernyataan kepada Catholic Charity Aid, Asif mengatakan putrinya dirantai dan dipaksa bekerja sepanjang hari sebagai budak hingga tangan dan kakinya terluka parah.

Baca Juga: Kembali Batalkan Kebijakan Trump, Joe Biden Berencana Ganti Kebijakan Imigrasi ‘Kejam’ 

“Farah mengatakan kepada saya bahwa dia diperlakukan seperti budak. Dia dipaksa bekerja sepanjang hari, membersihkan kotoran di kandang ternak,” terang Asif, dikutip PikiranRakyat-Cirrebon.com dari News Australia.

Asif mengatakan bahwa putrinya alami kekerasan seksual dengan diperkosa beberapa kali.

Ia juga mengungkapkan polisi bersikeras bahwa putrinya pergi bersama Zahid dan Ahmed secara sukarela.

Baca Juga: Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Saat Protes di Rusia, Menuntut Pembebasan Kritikus Alexei Navalny

Selain itu, polisi juga memberikan hasil tes medis yang menilai keabsahan pernikahan Farah dan Ahmed.

Polisi memperlihatkan laporan medis kepada Asif, yang mengklaim bahwa Farah sebenarnya berusia antara 16 dan 17 tahun, bukan 12.

Namun, Asif menyangkal hal itu dan menilai laporan medis tersebut hanyalah sebuah rekayasa semata.

Baca Juga: Joe Biden Disebut Lakukan Pembersihan Loyalis Trump, Beberapa Pekerja Media Dipecat 

“Temuan laporan medis ini, kami sebagai keluarga anggap sebagai rekayasa,” ucap Asif.

Farah, yang terluka parah dan trauma, akhirnya dibebaskan dan dibawa ke pengadilan bulan lalu, ketika kasus tersebut mencuat dan kemudian memaksa polisi untuk bertindak.

Anak berusia 13 tahun itu kini telah ditempatkan di pengungsian wanita, meski keluarganya ingin membawanya pulang.

Baca Juga: Mengenaskan, Gadis Berusia 10 Tahun Meninggal Dunia Gara-gara Lakukan Blackout Challenge di TikTok 

"Sangat penting baginya untuk kembali kepada kami demi kebaikan kesehatan mentalnya," kata Asif.

"Farah memiliki gejala gangguan mental yang serius... Dia berbicara dalam kalimat yang terputus-putus dan kekuatan nalar serta pengambilan keputusannya sangat terganggu,” imbuhnya.

Surat kabar London Times melaporkan bahwa polisi tidak lagi menyelidiki, mengatakan kepada publik bahwa Farah menyetujui pernikahan tersebut.

Komite parlemen sekarang sedang menyelidiki masalah tersebut.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: News Australia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x