Antisipasi Serangan Tiongkok, Taiwan Gelar Latihan Militer di Kota Hsinchu

- 19 Januari 2021, 17:16 WIB
ILUSTRASI - Taiwan menggelar latihan militer di Kota Hsinchu sebagai antisipasi serangan Tiongkok pada Selasa, 19 Januari 2021.*
ILUSTRASI - Taiwan menggelar latihan militer di Kota Hsinchu sebagai antisipasi serangan Tiongkok pada Selasa, 19 Januari 2021.* //Twitter @MoNDefense

PR CIREBON – Tiongkok diketahui masih berusaha untuk merebut kembali Taiwan ke  Republik Rakyat Tiongkok.

Hal itu pun mengakibatkan perseteruan kedua negara semakin memanas, terlebih Tiongkok tengah meningkatkan intervensinya terkait pertahanan dari Taiwan.

Untuk mengantisipasi apabila terjadi serangan, militer Taiwan menggelar latihan militer pasukan gabungan yang terdiri dari angkatan darat, laut dan udara.

Baca Juga: Basarnas Tutup Pencarian Korban Longsor di Sumedang Usai Temukan 40 Total Korban Jiwa

Militer Taiwan dalam latihan tersebut menggunakan fasilitas militer yang dimilikinya seperti tank, mortir, dan kapal dalam latihan yang di gelar pada Selasa, 19 Januari 2021.

Hal itu disampaikan oleh Mayor Jenderal Chen Chong-ji, Direktur Departemen Perang Politik Taiwan, tentang latihan di Pangkalan Tentara Hukou di selatan ibu kota Taipei.

"Tidak peduli apa yang terjadi di sekitar Selat Taiwan, tekad kami untuk menjaga tanah air kami tidak akan pernah berubah," kata Chen Chong-ji dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir Kalsel, Presiden Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Perbaiki Sarana Penghubung

Chen mengatakan, latihan itu dimaksudkan sebagai pertunjukan tekad Taiwan untuk menjaga perdamaian antara kedua belah pihak melalui unjuk kekuatan.

Latihan itu juga dimaksudkan untuk meyakinkan publik bahwa militer benar-benar menjaga kewaspadaannya menjelang festival Tahun Baru Imlek bulan depan, ketika banyak pasukan yang cuti.

Pangkalan Hukou terletak di daerah Hsinchu, pusat industri teknologi tinggi Taiwan yang telah berkembang meskipun ada ancaman invasi terus-menerus oleh Tiongkok.

Baca Juga: Pastikan Penanganan Gempa Bumi Berjalan Baik, Presiden Jokowi kunjungi Sulawesi Barat

Tiongkok menganggap Taiwan yang merupakan pulau yang memiliki pemerintahannya sendiri sebagai bagian dari wilayah Tiongkok, dan akan dilakukan penaklukan dengan jalan kekerasan jika perlu.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah berusaha untuk meningkatkan pertahanan pulau itu dengan pembelian miliaran dolar senjata dari sekutu utama AS.

Termasuk jet tempur F-16 yang ditingkatkan, drone bersenjata, sistem roket, dan rudal Harpoon yang mampu mengenai target, baik kapal laut maupun kapal udara.

Baca Juga: Raffi Ahmad Belum Tenang, Polda Metro Tetap Gelar Perkara Dugaan Pelanggaran Prokes

Tsai Ing-wen juga telah meningkatkan dukungan untuk industri senjata asli di negaranya, termasuk meluncurkan program untuk membangun kapal selam baru untuk melawan kemampuan angkatan laut Tiongkok yang terus berkembang.

Ancaman Tiongkok yang meningkat datang ketika bujukan ekonomi dan politik tidak membuahkan hasil.

Hal itu membawanya ke permainan perang dan mengirimkan jet tempur dan pesawat pengintai hampir setiap hari ke pulau berpenduduk 24 juta orang, yang terletak 160 km di lepas pantai tenggara Tiongkok di seberang Selat Taiwan.

Baca Juga: Sentil Komnas HAM Soal Investigasi Laskar FPI, Haikal Hassan: Sampai Nanti di Pengadilan Allah

Tiongkok yang merupakan negara dengan salah satu militer terbesar di dunia yang memiliki jumlah pasukan berkisar lebih dari 2 juta pasukan.

Tiongkok memiliki kekuatan angkatan laut yang cukup besar dan menakutkan, dengan sekitar 350 kapal angkatan laut, termasuk dua kapal induk dan sekitar 56 kapal selam.

Tiongkok juga memiliki sekitar 2.000 pesawat tempur dan pembom serta 1.250 rudal balistik yang diluncurkan dari darat.

Baca Juga: Bakal Reuni, Moon Ga Young dan Kim Seon Ho akan Bintangi Drama Fantasi 'Link'

Dengan kekuatan militer yang cukup kuat, banyak pakar berpendapat bahwa militer Tiongkok dapat dijadikan sebagai senjata psikologis yang strategis dalam menekan dan memaksa Taiwan.

Angkatan bersenjata Taiwan adalah sebagian kecil dari jumlah itu, dengan sebagian besar angkatan daratnya terdiri dari wajib militer jangka pendek, dan jumlah armadanya hanya sekitar 86 kapal, kira-kira setengahnya adalah kapal rudal untuk patroli pantai.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah