"Kita harus menolak upaya untuk menggunakan Islam untuk tujuan politik dan masjid tidak diciptakan untuk membela rezim asing," kata Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM).
CFCM sendiri adalah badan yang merupakan lawan bicara resmi dengan negara Perancis dalam pengaturan kegiatan Islam di Prancis.
Baca Juga: Diperkosa Kakek Kandungnya, Gadis Usia 11 Tahun Meninggal Dunia Akibat Komplikasi Kehamilan
Perwakilan dari Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM) telah bertemu Presiden Macron di Paris.
CFCM tiba di Istana Elysee setelah secara resmi membuat deklarasi prinsip yang diminta oleh Presiden Macron pada bulan November 2020.
Deklarasi yang diminta oleh Presiden Macron agar segera di buat oleh CFCM untuk memberantas sektarianisme dan ekstremisme.
Baca Juga: Gagal Berikan Vaksin Ke Negara Miskin, WHO: Dunia Berada di Ambang Bencana Kegagalan Moral
Dengan deklarasi tersebut membuat kembali kompatibilitas iman muslim dengan nilai-nilai Prancis.
Mereka juga mempromosikan sekularisme dan komitmen terhadap prinsip-prinsip Prancis.
Tidak hanya itu saja, bahkan CFCM pun tidak menyetujuinya sebuah praktik sunat perempuan, kawin paksa, sertifikat keperawanan untuk pengantin muslim, dan praktik mengenakan kerudung di kalangan gadis muda Muslim.