10.000 Orang Anti-Masker Demo di Austria, Tuntut Pemerintah Cabut Lockdown

- 17 Januari 2021, 19:02 WIB
ilustrasi demonstrasi.
ilustrasi demonstrasi. /Markus Spiske/pexels.com/@markusspiske
PR CIREBON - Sekitar 10.000 orang berdemonstrasi tanpa menggunakan masker di ibu kota negara Austria yaitu Vienna pada Sabtu, 16 Januari 2021.
 
Demonstran yang merupakan anti-masker melakukan protes terhadap pembatasan wilayah karena virus corona dan meminta pemerintah untuk mundur, kata polisi Austria.
 
Wilayah Alpine, Austria saat ini dalam kondisi lockdown ketiganya sejak Maret, dalam upaya untuk mengendalikan pandemi virus corona.
 
 
Toko-toko, ruang konser dan teater, pusat olahraga dan sekolah semua ditutup yang membuat para anti-masker meradang.
 
"Jumlah kematian yang telah dilaporkan, itu sampah. Saya tidak ingin berakhir seperti Tiongkok di mana Anda tidak memiliki hak untuk melakukan apa pun," kata Gabi.
 
Sebagian besar demonstran menolak untuk memakai topeng atau menghormati aturan jarak fisik, termasuk politisi sayap kanan dan mantan wakil kanselir Heinz-Christian Strache.
 
 
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New Straits Times, sebuah demonstrasi tandingan yang diorganisir oleh kelompok kiri yang terdiri dari sekitar 500 orang, mengecam 'kegilaan para anti-masker'.
 
Austria, yang memiliki populasi 8,9 juta, telah melaporkan total 7.053 kematian akibat virus corona sejak merebaknya pandemi.
 
Panel ahli telah merekomendasikan kepada Kanselir Kurz bahwa pembatasan saat ini tidak boleh dikurangi seperti yang direncanakan pada 25 Januari.
 
 
Hal itu karena jumlah infeksi tidak menunjukkan tanda-tanda melambat dan virus varian Inggris terus beredar di berbagai wilayah.
 
Penasihat ilmiah menyarankan untuk mewajibkan bekerja dari rumah dan memperpanjang penguncian.
 
Pemerintah dijadwalkan mengumumkan tindakan baru pada hari Minggu, 17 Januari 2021.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: New Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x