Network
PR CIREBON - Amerika Serikat berencana memberikan sanksi tambahan kepada Iran terkait senjata konvensional dan industri logam pada Jumat, 15 Januari 2021 waktu setempat.
Sumber yang berbicara dengan syarat anonim tersebut tidak memberikan rincian secara jelas tentang sanksi itu.
Sanksi itu merupakan yang terbaru dari serangkaian sanksi yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump pada ekonomi Iran.
Baca Juga: Hadirkan Hidangan Tidak Biasa, Restoran di Thailand Sediakan Makanan Berbahan Ganja
Untuk mencoba memaksa Teheran ke dalam negosiasi baru untuk mengekang program nuklir, misil, dan aktivitas regionalnya.
Trump pada 2018 membatalkan perjanjian nuklir Iran yang disepakati Teheran dengan enam negara besar pada 2015 untuk mengendalikan program nuklirnya.
Dengan imbalan bantuan dari AS dan sanksi internasional yang telah melumpuhkan ekonominya.
Baca Juga: WhatsApp Kolaborasi dengan Indonesia, Sediakan Layanan Registrasi Penerima Vaksinasi Covid-19
Ketika meninggalkan perjanjian, Trump mengatakan dia terbuka untuk merundingkan pakta yang lebih luas yang akan mencari batasan yang lebih luas pada program nuklir Iran
Serta batasan pada pengembangan rudal balistik dan sponsornya terhadap milisi di negara-negara regional seperti Irak, Lebanon, dan Suriah.
Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al-Arabiya, pemerintahan presiden Republik berencana untuk mengungkap sanksi baru.
Baca Juga: Paspor Terkuat di Dunia Tahun 2021 Didominasi Negara Asia Pasifik, Jepang Urutan Pertama
Lima hari sebelum Trump menyerahkan Gedung Putih kepada Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden.
Biden sendiri mengatakan akan kembali ke pakta 2015, jika Iran dapat mematuhi pakta tersebut.
Departemen Negara dan Keuangan tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pengumuman tersebut.***
