Pejabat Georgia Buka Suara Soal Telepon Donald Trump, Partai Demokrat AS Minta FBI Selidiki Kasus

- 5 Januari 2021, 13:27 WIB
Presiden AS Donald Trump.*
Presiden AS Donald Trump.* /Instagram.com/@realdonaldtrump

Partai Demokrat di Georgia juga telah meminta penyelidikan apakah Trump telah melanggar undang-undang pemilu melalui panggilan tersebut.

Raffensperger dan penasihat umum kantornya menolak pernyataan Trump tentang kecurangan pemilu dalam percakapan selama satu jam itu.

Baca Juga: Jadi Orang Pertama Terima Vaksin Oxford-AstraZeneca, Pasien Penderita Penyakit Ginjal Ini Senang

"Kami menerima telepon, dan kami bercakap-cakap. Dia yang paling banyak bicara, kami yang paling banyak mendengarkan," ungkap Raffensperger.

"Tapi saya ingin menegaskan bahwa data yang dia miliki benar-benar salah. Dia memiliki ratusan orang yang dia katakan curang dalam memilih. Kami menemukan dua. Itu hanya contoh datanya yang buruk," sambungnya.

Satu-satunya Demokrat di dewan pemilihan Georgia, David Worley meminta Raffensperger untuk menyelidiki apakah Trump telah melanggar undang-undang negara bagian yang melarang ajakan untuk melakukan kecurangan pemilu.

Baca Juga: Memilukan, Bocah ini Kekurangan Gizi Parah dan Harus Tempuh 170 Km ke Rumah Sakit

Raffensperger mengatakan jaksa wilayah di Fulton County, Atlanta, mungkin adalah otoritas yang tepat untuk melakukan penyelidikan semacam itu.

Jaksa wilayah tersebut, Fani Willis, tidak memberikan komentar.

Sementara itu, Trump, yang belum mengakui kekalahan, juga telah melontarkan gagasan untuk mencalonkan diri kembali pada 2024.***

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah