Presiden Iran Samakan Donald Trump dengan Saddam Husein hingga Bersumpah Balas Pembunuhan Soleimani

- 1 Januari 2021, 15:54 WIB
Ilustrasi bendera Iran.*
Ilustrasi bendera Iran.* /Pixabay/Chickenonline

PR CIREBON - Presiden Iran Hassan Rouhani menyamakan Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan segera meninggalkan Gedung Putih, Donald Trump, dengan mantan diktator Irak Saddam Hussein.

Hassan Rouhani juga mengulangi janji rezim Iran untuk membalas pembunuhan Jenderal Tinggi Iran Qassem Soleimani, dalam pidatonya pada Kamis, 31 Desember 2020.

“Trump seperti Saddam. Saddam memberlakukan delapan tahun perang terhadap kami dan digulingkan, Trump memberlakukan tiga tahun perang ekonomi terhadap kami, (dan) dia akan digulingkan dalam beberapa minggu yang akan datang," kata Hassan Rouhani.

Baca Juga: Ancam Ibunya, Pria di Jepang Tewas saat Diamankan Polisi

Hassan Rouhani juga menyatakan Trump akan menjadi orang tercela dalam sejarah karena kejahatan dan penindasan yang telah dia lakukan.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari English Alarabiya, Iran dan Irak bertempur dalam perang yang saling menghancurkan pada 1980 hingga 1988.

Akan tetapi, invasi pimpinan AS ke Irak pada 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein memicu pemberontakan Islam Sunni yang berkepanjangan.

Baca Juga: Berani Ancam Polisi dengan Pisau, Pria Ini Justru Dapat Hadiah Tembakan

Di mana saat itu, pengaruh regional Iran meningkat dengan mengorbankan Amerika Serikat.

Komentar Rouhani diucapkan beberapa hari menjelang peringatan pertama dari pembunuhan Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada 3 Januari.

Iran telah berjanji untuk membalas kematian Soleimani.

Baca Juga: Boston Dynamics Rilis Robot Menari, Masyarakat Justru Sebut Menyeramkan

Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengatakan balas dendam yang keras menunggu "penjahat" yang membunuh Soleimani dan bahwa kematiannya.

Meskipun pahit, ia akan menggandakan motivasi perlawanan terhadap Amerika Serikat dan Israel.

Ketegangan antara Washington dan Teheran, yang telah meningkat sejak 2018 ketika Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015.

Baca Juga: WHO Beri Lampu Hijau Soal Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer-BioNTech untuk Penggunaan Darurat

Langkah ini mencapai puncak bersejarah pada Januari ketika AS membunuh Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds, tangan kanan di luar negeri dari Pengawal Revolusi Iran Korps (IRGC).

Iran mengisyaratkan pihaknya berharap untuk hubungan yang lebih baik dengan AS di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden yang akan datang.

Baginya, hal itu untuk mencabut sanksi yang diberlakukan oleh pemerintahan Donlad Trump.

Joe Biden telah mengisyaratkan kesediaan untuk kembali berdiplomasi dengan Iran.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: english alarabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x