Kabinet Pemerintahan Baru Yaman di Serang di Bandara Aden, Sedikitnya 22 Orang Dikabarkan Tewas

- 31 Desember 2020, 11:52 WIB
Keadaan di Bandara Aden, Yaman setelah menerima aksi teror saat kedatangan kabinet baru.*
Keadaan di Bandara Aden, Yaman setelah menerima aksi teror saat kedatangan kabinet baru.* /New York Times


PR CIREBON - Serangan di Bandara Aden Yaman telah menewaskan sedikitnya 22 orang dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Kejadian tersebut terjadi di ibu kota sementara Yaman, Aden, pada Rabu, 30 Desember 2020.

Peristiwa itu berlangsung beberapa saat setelah sebuah pesawat yang membawa kabinet yang baru dibentuk dan dilantik di Arab Saudi mendarat, di Bandara Aden Yaman

Baca Juga: Ormasnya Dibubarkan, PMJ Perpanjang Masa Penahanan Habib Rizieq Shihab hingga 40 Hari

Perdana Menteri Maeen Abdulmalik menyampaikan semua anggota kabinet Yaman, pasca penyerangan di Bandara Aden tersebut saat ini dalam keadaan baik-baik saja.

Namun serangan itu menggarisbawahi kesulitan yang akan dihadapi pemerintah Yaman yang baru dibentuk itu

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, pemerintahan yang baru tersebut dimaksudkan oleh Arab Saudi agar dapat menyatukan dua sekutunya dalam perang melawan gerakan Houthi yang mendukung Iran.

Baca Juga: Soal Pembubaran FPI, Ini kata Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono

Beberapa jam setelah serangan di Bandara Aden Yaman itu  terjadi, ledakan kedua terdengar di sekitar istana kepresidenan Maasheq Aden Yaman, di mana anggota kabinet termasuk Maeen, serta duta besar Saudi untuk Yaman, Mohammad Said Al-Jaber telah diamankan.

Menurut keterangan saksi mata, dalam serangan yang terjadi di bandara Aden Yaman sendiri, adalah ledakan keras dan tembakan terdengar tak lama setelah pesawat yang membawa anggota kabinet tiba di Riyadh.

Pihak keamanan setempat Yaman menyatakan ada tiga peluru mortir yang mendarat di aula bandara.

Baca Juga: Sudah 20 Tahun Berlalu, Pembunuhan Brutal Sekeluarga di Jepang Masih Bebas

Disebutkan kabinet di Twitter, ada 50 orang terluka. Kelompok bantuan Medecins Sans Frontieres sebelumnya telah mengatakan rumah sakitnya merawat 17 orang yang terkena serangan.

Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab dalam serangan tersebut secara langsung di Bandara Aden Yaman itu.

Koalisi pimpinan Arab Saudi menuturkan mereka telah menjatuhkan pesawat tak berawak milik pihak Houthi yang sarat berisi bahan peledak, dan menargetkan istana presiden.

Baca Juga: Penghujung Tahun 2020, Mardani Ali Sera Beri Catatan Akhir Tahun Presiden Jokowi

Pihak Houthi sendiri tidak memberikan reaksi apapun, yang membantah bertanggung jawab atas serangan di bandara.

"Kami dan anggota pemerintah berada di ibu kota sementara Aden semua orang baik-baik saja," kicau Maeen di Twitternya.

Dia juga menyebut tindakan tersebut ulah teroris pengecut, menargetkan bandara Aden Yaman adalah bagian dari perang terhadap Yaman dan orang-orangnya.

Baca Juga: Angkatan Laut AS Kembali Lewati Selat Taiwan, Tiongkok Geram

"Perdamaian, keamanan, dan stabilitas akan menang berkat kemauan kuat Yaman, dan pemerintah mereka yang berani," cuit Jaber.

Kabinet baru menyatukan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dengan separatis selatan, yang dimaksudkan untuk memenuhi tujuan Saudi mengakhiri perseteruan di antara sekutu Riyadh.

Kedua kelompok itu adalah faksi utama Yaman dalam aliansi yang berbasis di selatan dan didukung Saudi yang memerangi Houthi yang mengendalikan utara, termasuk ibu kota Sanaa.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x