Kembali Beredar Dunia Kiamat 21 Desember 2020, Ini Teori Konspirasinya

- 17 Desember 2020, 21:53 WIB
Ilustrasi kiamat
Ilustrasi kiamat //Pixabay

PR CIREBON - Jika Anda mengira 2020 telah menyajikan semua yang bisa terjadi, pikirkan lagi. Menurut teori konspirasi, dunia akan menuju akhir beberapa hari sebelum natal.

Teori-teori 'gila' yang memprediksi malapetaka yang akan datang, didasarkan dari kalender suku Maya dan peristiwa surgawi langka yang telah dijadwalkan untuk minggu depan.

Mengapa orang mengira dunia akan berakhir pada 21 Desember?

Penginjil Kristen evangelist, Pastor Paul Begley, awal tahun ini meramalkan bahwa hari kiamat akan menyerang pada 21 Desember 2020.

Baca Juga: Blokir Aksi Massa Tuntut HRS Bebas Tanpa Syarat, Polres Cianjur Siaga Ratusan Petugas

Dia mengutip kalender suku Maya kesejajaran dua planet yaitu Saturnus dan Jupiter pada tanggal tersebut, yang kebetulan juga hari ulang tahunnya, sebagai bukti atas klaimnya yang tidak memiliki dasar.

Orbit Jupiter dan Saturnus akan membuat mereka saling berdekatan pada 21 Desember, sehingga mereka akan membentuk fenomena 'planet ganda ' di langit.

Hal itu akan menandai konjungsi pertama dari dua planet, membentuk apa yang disebut oleh beberapa orang sebagai 'bintang natal', selama beberapa abad.

Menurut Pastor Begley, kalender Maya telah bangkit sekali lagi dan menunjuk ke tanggal tersebut yang memiliki salah satu makna apokaliptik.

Baca Juga: Diduga Terlibat Prostitusi, Artis Berinisial TA Diamankan di Hotel di Bandung

Setelah klaim bahwa dunia akan berakhir pada 21 Desember 2012, ketika kalender maya habis, ternyata tidak terjadi apapun, orang yang 'gila' konspirasi sekarangnya mengatakan bahwa tanggal itu telah salah perhitungan.

Sebaliknya, orang suku Maya tampaknya percaya bahwa dunia akan musnah delapan tahun kemudian, yaitu pada 21 Desember 2020.

Secara kebetulan di tanggal tersebut juga merupakan permulaan titik balik matahari musim dingin, melengkapi tiga pukulan yang diduga sebagai peristiwa kenabian.

"Itu akan menjadi jarak yang terdekat antara Jupiter dan Saturnus sejak 1623, dan bahkan tidak akan sedekat itu lagi setelah 500 tahun," kata Pastor Begley dalam video Youtube pada Juni 2020.

"Jadi ini momen sangat langka dan akan terjadi pada titik balik matahari musim dingin," ujarnya. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Sun pada Kamis, 17 Desember 2020.

Baca Juga: Ingin Cegah Korupsi Kemenkes, Terawan Tandatangani Nota Kesepahaman dengan KPK

Dikatakannya bahwa suku Maya telah mengatur ulang dan menyebut bahwa pasti dapat menjadi akhir dunia seperti yang dikenal oleh manusia bumi.

Peristiwa misterius tampaknya akan mengarah pada kembalinya Yesus Kristus yang dijanjikan.

Tak perlu menyatakan bahwa klaim dari Pastor Begley adalah murni spekulasi dan tidak didukung oleh bukti kuat.

Telah banyak ramalan yang dibuat di masa lalu terkait hari kiamat, yang semuanya, untungnya, tidak menghasilkan apapun.

Baca Juga: PSI Apresiasi Presiden Gratiskan Vaksin Covid-19, Tsamara Amany: Memang Harus Menjadi Barang Publik

Apa itu kalender Maya?

Kalender Maya adalah sistem kalender dan almanak yang digunakan oleh beberapa budaya di Amerika Tengah.

Berasal dari abad ke-5 SM dan masih digunakan di beberapa komunitas Maya sampai hari ini.

Kalender Maya memiliki tiga kalender terpisah yang disesuaikan, yaitu: Hitungan Panjang, Tzolkin (kalender ilahi), dan Haab (kalender sipil).

Setiap kalender bersifat siklus, artinya sejumlah hari tertentu harus terjadi sebelum siklus baru dapat dimulai.

Baca Juga: Misi Ambil Sampel Bulan Tiongkok Berhasil, Siapkan Misi Berikutnya

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x