Makin Panas, Tiongkok Minta Pabrik Kapas di Negaranya untuk Tidak Beli Bahan Baku dari Australia

16 Oktober 2020, 19:32 WIB
Bendera Australia berkibar di depan Balai Agung Rakyat, Beijing: Hubungan Tiongkok dan Australia semakin memanas, saat ini Tiongkok minta pabrik kapas untuk tidak beli bahan baku dari Australia. //ANTARA

PR CIREBON – Hubungan antara Tiongkok dengan Australia memanas lantaran pihak Tiongkok telah membatasi impor pembelian beberapa bahan baku dari Australia. Pabrik pengolahan kapas milik perusahaan Tiongkok diminta untuk berhenti membeli bahan baku kapas dari Australia, kata seorang narasumber dari pemerintah negeri Kangguru.

Instruksi tersebut menandai hubungan Tiongkok dan Australia yang kian dingin.

Tiongkok merupakan pembeli terbesar untuk bahan baku kapas Australia. Total nilai dagang produk kapas mencapai kurang lebih 900 juta dolar Australia (sekitar Rp9,37 triliun) untuk tahun produksi 2018/2019.

Baca Juga: Ditemukan Biji Plastik dalam Beras Bulog di Purwakarta, Dedi Mulyadi: Memberi Ancaman pada Kesehatan

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara Australia dan Tiongkok ini merenggang setelah Canberra menuduh Beijing ikut campur urusan dalam negeri Australia.

Relasi kedua negara kian memburuk setelah Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendesak komunitas internasional untuk menyelidiki asal-usul Covid-19, yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, akhir tahun lalu.

“Pabrik itu tentu mendapat kuota impor dan mereka menerima informasi bahwa mereka tidak akan mendapat kuota impor tahun depan jika membeli kapas kami,” ujar seorang pejabat Pemerintah Australia yang menerima informasi tersebut dari sejumlah perwakilan Australia di Tiongkok, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Vanessa Angel Dituntut Enam Bulan Penjara Atas Kepemilikan Psikotropika 20 Butir Pil Xanax

Jika perusahaan Tiongkok tetap membeli kapas dari Australia, mereka akan diwajibkan membayar 40 persen tarif/bea masuk, kata sumber tersebut, yang menolak menyebutkan nama karena tidak berwenang menyampaikan informasi itu ke media.

Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham lewat surat elektronik mengatakan pemerintah “mengetahui adanya perubahan pada syarat dan ketentuan ekspor” kapas.

Kedutaan Tiongkok di Australia belum menanggapi pertanyaan terkait masalah tersebut.

Baca Juga: Amerika Serikat Tunjuk Utusan HAM untuk Tibet, Tiongkok: AS Jangan Suka Ikut Campur!

Birmingham memperingatkan Tiongkok agar tidak membatasi aktivitas dagang para pelaku usaha.

“Pembatasan terhadap kemampuan produsen untuk berkompetisi pada level yang setara dapat menjadi potensi pelanggaran dagang internasional, yang akan ditanggapi secara serius oleh Australia,” tutur Birmingham.

Tiongkok telah membatasi pembelian katun Australia beberapa hari setelah Canberra mengonfirmasi laporan bahwa Beijing menangguhkan rencana pembelian batu bara dari Australia.

Baca Juga: 15 Kantor Kementerian yang Jadi Klaster Covid-19, Kemenkes Paling Banyak Miliki Kasus Positif Corona

Otoritas dagang di Tiongkok pada Mei 2020 juga mengenakan tarif anti dumping dan anti subsidi terhadap 80,5 persen gandum asal Australia, yang total nilai dagangnya mencapai miliaran Dolar AS.

Tiongkok pada Selasa, 13 Oktober 2020, mengatakan pihaknya telah memulai penyelidikan anti dumping untuk produk wine yang diimpor dari Australia.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler