Xi Jinping Tolak Bantuan AS Terkait Covid-19 di Tiongkok, Trump: Hal Itu Sangat Menghina Saya

16 September 2020, 17:07 WIB
Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping saat pertemuan di sela-sela KTT G-20 di Osaka, Jepang barat pada 29 Juni 2019. /Susan Walsh/AP/Susan Walsh

PR CIREBON – Presiden Tiongkok Xi Jinping meminta mitranya dari Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk tidak memicu kepanikan atas Covid-19 dan menolak beberapa tawaran oleh Trump untuk mengirim ahli medis ke Tiongkok untuk membantu menyelidiki dan menahan virus.

Hal itu didasarkan pada buku karya jurnalis Bob Woodward berjudul 'Rage'.

Dalam Rage, Woodward mengatakan pejabat kesehatan AS memantau wabah virus dari akhir Desember.

Baca Juga: Ahok Tuduh Erick Thohir Soal Titipan, Said Didu: Apa Pak Erick Berani Membuka, Ahok Titipan Siapa?

Pejabat Amerika mempertahankan kontak rutin dengan rekan-rekan dari Tiongkok dan menawarkan untuk mengirim tim medis ke daerah yang terkena virus untuk membantu, tetapi proposal mereka ditolak oleh Tiongkok.

'Rage' berisi detail dua percakapan telepon bersejarah antara para pemimpin dunia tahun ini.

Selama percakapan telepon 30 menit dengan Xi Jinping pada 6 Februari, Trump mengajukan tawaran bantuan. Trump menawarkan beberapa kali untuk mengirim ahli medis AS ke Tiongkok untuk membantu 100 persen, tetapi sarannya ditolak oleh Xi Jinping.

Baca Juga: Sekda DKI Jakarta Tutup Usia Diduga Covid-19, Jenazah akan Dimakamkan di Pemakaman Keluarga

“Kami akan senang membantumu. Kami ingin memberantas virus ini dan orang-orang di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) siap, tetapi mereka membutuhkan visa,” kata Trump kepada Xi Jinping, menurut buku tersebut yang dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari SCMP.

Xi Jinping berterima kasih kepada Trump tetapi mengabaikan permintaan itu. Dia berkata bahwa dia secara pribadi mengawasi upaya negara untuk memerangi virus dan menyarankan AS untuk mengambil bagian dalam misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke Tiongkok.

Trump mengatakan bantuan dari AS akan tiba jika Xi Jinping memintanya.

Baca Juga: Mengejutkan, Said Didu Sebut Indonesia Miliki Utang hingga 5 Kali Pendapatan Negara

Xi Jinping menuturkan kepada presiden AS bahwa Tiongkok bersikap terbuka dan transparan dan bahwa tindakannya tidak hanya melindungi Tiongkok tetapi juga dunia.

"Saya meminta Amerika Serikat dan pejabat Anda untuk tidak mengambil tindakan berlebihan yang akan membuat kepanikan lebih lanjut," kata Xi Jinping, mengkritik pembatasan perjalanan AS.

Dalam minggu-minggu setelah panggilan tersebut, Beijing dan Washington melanjutkan untuk bertukar pendapat tentang asal-usul dan penanganan virus.

Baca Juga: Normalisasi Israel dengan Bahrain dan UEA, Donald Trump: Ini Menandai Era Baru Perdamaian

Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang dikenal dengan gaya diplomasi yang agresif, mengisyaratkan bahwa virus tersebut telah dibawa ke Tiongkok oleh militer AS.

Dalam percakapan telepon presiden kedua pada 27 Maret, Trump mengatakan komentar Zhao adalah konyol sementara Xi Jinping mengatakan pejabat AS harus menahan diri untuk tidak menggunakan komentar rasis anti-Tiongkok yang berawal dari Trump.

Menurut buku tersebut, Xi Jinping memberi tahu Trump bahwa penguncian, karantina, dan jarak sosial efektif dalam menahan virus. Sedangkan pengujian awal, karantina dini, dan perawatan dini sangat membantu.

Baca Juga: Ahok Gaduh Soal Borok Pertamina, Politisi Gerindra: Copot Saja Daripada Buat Kegaduhan Tidak Perlu

Kedua pemimpin dunia belum berbicara sejak percakapan telepon itu dan hubungan bilateral terus menurun.

Pemerintahan Trump secara terbuka menyalahkan Tiongkok karena gagal mengekang penyebaran virus dan membiarkannya bergerak di luar perbatasan Tiongkok, serta membuat klaim bahwa hal itu menutupi informasi penting tentang virus.

Trump mengatakan WHO bergerak terlalu lambat dalam merespons virusnya dan melindungi Tiongkok.

Baca Juga: Pilkada 2020 Membingungkan, Anggota DPR Usulkan 5 Cara Jitu Jalankan Pemilu di Tengah Pandemi

Pada bulan April, dia menyatakan AS menangguhkan pendanaannya untuk badan tersebut.

AS juga menargetkan perusahaan teknologi tinggi Tiongkok dan telah menjatuhkan sanksi atas undang-undang keamanan nasional di Hong Kong dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.

“Hal itu sangat menghina saya,” kata Trump dalam buku karangan Woodward tersebut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler