Network
PR CIREBON - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menyebut Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia saat ini sudah mencapai lima kali pendapatan negara dalam satu tahun atau satu kali APBN.
“Kalau total utang pemerintah berapa ? Hitungan saya sudah sekitar 5 kali pendapatan negara 2020 karena perkiraan saya pendapatan negara tahun 2020 mungkin hanya sekitar Rp1.400–Rp1.500 trilyun,” tulisnya dalam akun Twitternya, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi dalam artikel berjudul Edan Lihat Hitung-hitungan Said Didu Soal Utang RI: 5 Kali Lebih Besar..
Hitungan tersebut berdasarkan kalkulasi Said Didu, dikhususkan untuk membalas cuitan dari Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Pratowo.
Baca Juga: Pilkada 2020 Membingungkan, Anggota DPR Usulkan 5 Cara Jitu Jalankan Pemilu di Tengah Pandemi
“Om @msaid_didu ini total utang luar negeri lho. USD 409,7 M atau Rp 6.063 T, rincian Pemerintah USD 201,8 M, Swasta USD 207,9 M. Memang yang akan bayar pemerintah semua kok dikaitkan dengan pendapatan negara? Oh ya, pendapatan negara 2019 Rp 1.957 T, kalau 5x berarti Rp 9.785 T?” tulis Yustinus sambil menautkan unggahan Said Didu.
Karenanya, Said Didu mengatakan utang Indonesia kembali bertambah sekitar Rp2.000 triliun di tahun 2020 dan 2021.
“Besarnya sudah sekitar 5 kali lipat dari besarnya pendapatan negara dalam setahun. Diperkirakan akan bertambah lagi sekitar Rp 2.000 trilyun pada tahun 2020 dan 2021,” sebutnya.
Baca Juga: Covid-19 Sudah sampai Ring Satu Anies Baswedan, Sekda DKI Jakarta Meninggal dengan Dugaan Positif
Sementara itu, Bank Indonesia menyebut Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juli 2020 tercatat US$ 409,7 miliar atau sekira Rp6.077,28 triliun dengan kurs saat ini.
Angkat tersebut naik 4,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).***
