Ahok Gaduh Soal Borok Pertamina, Politisi Gerindra: Copot Saja Daripada Buat Kegaduhan Tidak Perlu

- 16 September 2020, 15:09 WIB
Komisaris Pertamina, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Komisaris Pertamina, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. /Instagram/@basukibtp

PR CIREBON - Politikus Partai Gerindra sekaligus Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir, mencopot Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari situs RRI, menurut Andre, Ahok terlalu banyak berbicara dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang membuat gaduh dan tanpa dasar.

"Pak Presiden @jokowi yg sy hormati, setelah melihat kinerja & perilaku saudara @basuki_btp sbg Komut @pertamina . Sy usulkan ke pak @jokowi & pak Menteri @erickthohir utk mencopot saudara BTP dr jabatannya krn menimbulkan kegaduhan dan Kinerja yg bersangkutan juga biasa2 saja," tulis Andre pada akun Twitter-nya, @andre_rosiade, Selasa 15 September 2020 malam.

Baca Juga: Akui Satu Tuduhan di Sidang Perdana, Seungri eks BIGBANG Bantah Tuduhan Terlibat Prostitusi

Andre mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut muncul karena Ahok butuh panggung guna menunjukkan kinerjanya sebagai Komisaris Utama Pertamina. Namun ia malah mendiskreditkan Pertamina secara umum.

“Statement-statement pak Ahok ini membuat gaduh dan cenderung tanpa dasar. Saya paham pak Ahok butuh panggung, tapi tolong jangan menimbulkan citra negatif untuk Pertamina. Jangan kebanyakan bacot, apalagi pak Ahok orang dalam Pertamina” lanjutnya.

Selain itu, Andre menuturkan beberapa pernyataan Ahok yang dinilainya tanpa dasar, seperti mengatakan bahwa Pertamina lebih suka membeli blok Migas di luar negeri daripada eksplorasi dalam negeri. Sedangkan faktanya banyak eksplorasi dalam negeri yang telah dilakukan Pertamina.

Baca Juga: Dapat Clue 'Bapakmu-Bapakku' , KPK Dalami Bukti Terbaru Kasus Suap Djoko Tjandra dan Jaksa Pinangki

“Statement pak Ahok ini tidak benar. Dalam data yang kami miliki dalam rangka menambah produksi di hulu, pada tahun 2019 Pertamina melakukan pengeboran sekitar 240 sumur eksplorasi dan eksploitasi dengan 800 work over. Lebih dari 60 persen investasi di Pertamina adalah untuk Hulu Migas. Bahkan, untuk menambah cadangan, sepanjang tahun 2019 Pertamina melakukan studi seismic di 35 cekungan dengan panjang 31.114 km. Studi seismic yang dilakukan Pertamina ini merupakan studi seismic terpanjang di Asia Tenggara dalam waktu 10 tahun terakhir,” katanya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x