Sudah Teguh Keluar dari Inggris kok Meghan Markle Masih Pakai Gelar Duchess of Sussex, Ada Apa ?

24 Agustus 2020, 16:51 WIB
POTRET istri Pangeran Harry, Meghan Markle.* //Instagram/@clarencehouse

PR CIREBON - Kemunculan Meghan Markle dalam acara pendaftaran pemungutan suara virtual untuk organisasi non-partisan Michelle Obama "When We All Vote", ternyata membuat kehebohan di media sosial pada hari Jumat, 21 Agustus 2020 waktu setempat.

Pasalnya, kehadiran Markle memicu kemarahan netizen dengan masih memakai gelar 'Duchess of Sussex' saat fakta menyebutkan ia sudah teguh keluar dari Keluarga Kerajaan Inggris, sehingga ia serupa melanggar protokol Kerajaan Inggris.

Bahkan, pemakaian gelar itu sudah disalahgunakan karena Markle hadir untuk membahas politik Amerika Serikat, padahal anggota keluarga kerajaan Inggris diharapkan untuk tidak membahas politik.

Baca Juga: MUI Patahkan Dugaan Negatif Kebakaran Kejagung, Tengku Zulkarnain: Awalan Ter Berarti Tidak Sengaja

Meskipun aturan tersebut mungkin tidak berlaku sejak Markle dan Pangeran Harry mundur dari tugas kerajaan mereka pada bulan Januari, sekaligus tidak lagi mewakili Ratu Elizabeth secara resmi.

Sikap berani Markle yang membahas politik ini dilaporkan Forbes sebagai tindakan "skandal yang mengerikan", seiring dengan sejumlah kritik yang mengalir untuknya.

Sedangkan, jurnalis Piers Morgan dan Anggota Majelis Konservatif London David Kurten nampak mengunggah cuitan bernada sama, seruan agar Markle dan Pangeran Harry harus kehilangan gelar Sussex mereka.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Transkrip Dialog Kejagung Sengaja Dibakar Agar Ada Pemutihan Kasus Korupsi Besar

Dikutip dari Antara News, hal serupa juga dikatakan oleh pengamat kerajaan Inggris sekaligus kolumnis Julia Hartley-Brewer yang mencuit Markle telah melanggar "kontrak kerja" sebagai bangsawan Inggris.

"Ratu harus mencopot gelar pasangan Sussex. Mereka tidak bisa menjadi bangsawan Inggris namun tetap menyuarakan pemilihan umum di luar negeri dengan frontal dan partisan," cuit Morgan.

Sementara itu, Markle tidak mengatakan siapa yang dia pilih dalam Pemilu AS dalam acara itu, tetapi dia mengatakan ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan banyak yang "dipertaruhkan".

Baca Juga: Resah Indonesia Jadi Negara Gagal, MPR: Waspadai Penyebar Propaganda Ganti Ideologi Pancasila

Untuk itu, Markle meminta warga AS untuk memobilisasi dan memberikan suara mereka untuk menciptakan "perubahan yang pantas dan dibutuhkan" dengan asyik berbicara tentang upaya penindasan pemilih.

"Ada banyak alasan yang dibutuhkan untuk kalian keluar dan mendukung satu sama lain, bahwa hal ini layak untuk diperjuangkan. Kita harus menyuarakan pilihan tersebut agar terdengar," tandas Markle mengakhiri penjelasannya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler