Pandemi Buat Potensi Manusia Sia-sia, PBB: Dunia Hadapi 'Bencana Generasi' yang Mengacaukan Kemajuan

5 Agustus 2020, 08:14 WIB
SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, mengatakan pada Selasa, 18 Februari 2020 bahwa wabah virus corona COVID-19 telah menimbulkan situasi yang sangat berbahaya bagi dunia.* /Instagram/@antonioguterres/

PR CIREBON - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa, 4 Agustus 2020 memperingatkan bahwa dunia menghadapi 'bencana generasi' akibat penutupan sekolah di tengah pandemi virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19.

Guterres juga mengatakan bahwa membuat anak-anak bersekolah secara aman merupakan 'prioritas utama' yang harus dikedepankan oleh semua pihak.

Ia menyebutkan bahwa pada pertengahan Juli terjadi penutupan sekolah di 160 negara sehingga berdampak pada lebih dari 1 miliar siswa.

Baca Juga: Dipercaya Lebih dari 160 Negara, Bio Farma Siap Produksi Vaksin Covid-19 Berbahan Baku Halal

Tak hanya itu, sedikitnya ada 40 juta anak di seluruh dunia ketinggalan sekolah pendidikan dini.

Ini terjadi di atas lebih dari 250 juta anak yang telah keluar sekolah sebelum pandemi dan hanya seperempat dari siswa sekolah menengah di negara berkembang lulus dengan keterampilan dasar.

"Kini kita menghadapi bencana generasi yang dapat menyebabkan potensi manusia jadi sia-sia, mengacaukan kemajuan puluhan tahun dan mempertajam ketidaksetaraan yang mengakar," kata Guterres saat meluncurkan kampanye 'Selamatkan Masa Depan Kami' yang diusung oleh PBB, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Asap Melambung Tinggi Bak Bola Api, Ledakan Dahsyat Guncang Beirut hingga Puluhan Orang Tewas

"Begitu transmisi Covid-19 lokal terkendali, mengizinkan siswa kembali ke sekolah dan lembaga pendidikan seaman mungkin harus menjadi prioritas utama," katanya.

Guterres juga mengungkapkan bahwa berkonsultasi dengan orang tua, wali, guru serta kaum muda menjadi hal yang paling mendasar dalam situasi pandemi Covid-19 ini.

Rekomendasi PBB agar pendidikan global kembali ke jalurnya muncul saat Presiden AS Donald Trump yang meminta agar sekolah kembali dibuka, menghadapi penentangan dari sejumlah guru dan orang tua sementara Covid-19 melonjak di banyak wilayah negara tersebut.

Baca Juga: Virus Corona di Amerika Serikat Hampir 5 Juta Kasus, Trump: Mereka Sekarat, Tapi ini Terkendali

Virus corona, yang pertama kali muncul di Tiongkok tahun lalu, telah menginfeksi lebih dari 4,9 juta orang di AS dan membunuh lebih dari 160.000 warga Amerika sejak Februari..

Kematian naik di atas 25.000 pada Juli dan kasus meningkat dua kali lipat di 19 negara bagian.

Secara global virus corona telah menginfeksi lebih dari 18,1 juta orang dengan lebih dari 689.000 kematian, menurut data Reuters.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler