Wabah Covid-19 Berasal dari Hewan Peternakan, Pemerintah Spanyol Musnahkan 100.000 Ekor Cerpelai

17 Juli 2020, 20:49 WIB
Cerpelai. /AFP/Yuri Tutov/

PR CIREBON - Otoritas Spanyol telah memerintahkan pemusnahan hampir 100.000 mink atau cerpelai setelah wabah di sebuah peternakan, di mana hewan-hewan dibiakkan untuk membuat bulu, setelah sejumlah dinyatakan positif virus corona baru.

Departemen Pertanian, Ternak, dan Lingkungan di wilayah Aragon Spanyol mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah memerintahkan pembantaian 92.700 cerpelai setelah tujuh pekerja di pertanian itu dinyatakan positif Covid-19 dan hewan-hewan itu ditemukan terinfeksi oleh virus tersebut.

Sebagai tindakan pencegahan departemen menutup pertanian, di Teruel, Spanyol timur, pada 22 Mei, untuk pemantauan sebelum melakukan sejumlah tes secara acak, yang pada awalnya mengembalikan hasil negatif.

Baca Juga: Catherine Wilson Ditangkap Polisi karena Terciduk Miliki Sabu, Manajer Mengaku Belum Dapat Kabar

Namun, tes berikutnya, yang terbaru adalah 7 Juli, mengkonfirmasi 78 dari 90 hewan yang diuji - setara dengan 87 persen dari sampel - telah terinfeksi dengan virus corona.

Dalam pernyataan itu, departemen mengatakan tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik mengenai apakah "ada penularan dari manusia ke hewan atau sebaliknya," dan bahwa "tidak ada perilaku abnormal yang terdeteksi pada hewan juga tidak ada peningkatan kematian dalam mereka."

Namun, dikatakan bahwa semua cerpelai di pertanian akan dibantai sebagai tindakan pencegahan.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo, Polisi Temukan Rambut sebagai Bukti Baru

Ini bukan peternakan cerpelai pertama yang terkena wabah coronavirus. Pada bulan Mei, pemerintah Belanda memperkenalkan pengujian wajib di semua peternakan cerpelai di Belanda setelah mereka mengatakan mereka percaya bahwa seekor cerpelai mungkin telah menginfeksi manusia dengan Covid-19.

Pengujian telah menyebabkan pemusnahan hingga satu juta cerpelai di negara itu di dua lusin peternakan, menurut amal kesejahteraan hewan, Humane Society International.

"Atas dasar hasil penelitian baru dari penelitian yang sedang berlangsung tentang infeksi Covid-19 di peternakan cerpelai, masuk akal bahwa infeksi terjadi dari cerpelai ke manusia," kata pemerintah Belanda dalam sebuah pernyataan pada saat itu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari CNN.

Baca Juga: Terdakwa Penyerang Novel Baswedan Divonis Ringan, Tim Advokasi: Sejak Awal Skenario Sempurna

"Tampaknya juga dari penelitian ini bahwa cerpelai dapat memiliki Covid-19 tanpa menunjukkan gejala," lanjutnya.

Pemerintah Belanda juga mengatakan pihaknya yakin kucing dapat berperan dalam penyebaran virus antar peternakan.

"Penelitian yang sedang berlangsung menunjukkan virus di dua peternakan yang terinfeksi sangat mirip," kata pernyataan itu. Covid-19 ditemukan pada tiga dari 11 kucing di satu peternakan cerpelai, katanya.

Baca Juga: Menipu Puluhan Janda Muda, Seorang Kuli Bangunan Berhasil Menggasak Uang hingga Puluhan Juta

Virus ini telah terlihat pada berbagai hewan lain, termasuk sejumlah harimau di Kebun Binatang Bronx New York pada bulan April dan seekor anjing di Hong Kong.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, walaupun tidak mungkin untuk menentukan secara tepat sumber virus, kemungkinan besar berasal dari kelelawar.

Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan bagaimana virus berpotensi menular dari hewan ke manusia karena peran hewan dalam penyebaran virus masih belum jelas.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: CNN

Tags

Terkini

Terpopuler