Covid-19 Belum Usai, Tiongkok Peringatkan Pneumonia Misterius Lebih Mematikan Melanda Kazakhstan

10 Juli 2020, 09:15 WIB
ILUSTRASI covid-19.* /Pixabay/Geralt/

PR CIREBON - Kedutaan besar Tiongkok di Kazakhstan telah memperingatkan munculnya 'pneumonia yang tidak diketahui' atau misterius namun mematikan setelah bekas republik Soviet melaporkan lonjakan kasus pneumonia sejak Juni.

"Tingkat kematian dari penyakit ini jauh lebih tinggi daripada virus corona jenis baru. Departemen kesehatan negara itu sedang melakukan penelitian komparatif terhadap virus pneumonia, tetapi belum mengidentifikasi virusnya," kata kedutaan Tiongkok, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Kedutaan besar Tiongkok menggambarkan penyakit itu sebagai "pneumonia yang tidak diketahui", sedangkan pejabat dan media Kazakhstan hanya mengatakan itu adalah pneumonia.

Baca Juga: Populasinya menjadi Target Pemburu, Gorila Paling Langka di Dunia Tertangkap Kamera di Nigeria

Tidak jelas mengapa kedutaan besar Tiongkok menggambarkan penyakit itu sebagai "tidak diketahui" atau informasi apa tentang pneumonia.

Sementara itu, situs web kedutaan, mengatakan provinsi Atyrau, Aktobe dan kota Shymkent telah melaporkan lonjakan yang signifikan dalam kasus pneumonia sejak pertengahan Juni.

Shymkent dan ibu kota Atyrau terpisah sejauh 1.500 km (930 mil), sementara jarak antara ibu kota Atyrau dan Aktobe adalah 330 km (205 mil).

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ribka Tjiptaning Akui Mayoritas Anggota PDIP adalah Anak Keturunan PKI ?

Kedutaan Tiongkok mengatakan bahwa sejauh ini ada hampir 500 kasus pneumonia di tiga tempat, dengan lebih dari 30 orang dalam kondisi kritis.

Kazakhstan secara keseluruhan menyaksikan 1.772 kematian akibat pneumonia pada bagian pertama tahun ini, 628 di antaranya terjadi pada Juni, termasuk beberapa di antaranya adalah warga negara Tiongkok.

Sementara itu, laporan Reuters pada Juni lalu mengungkapkan kasus pneumonia di ibukota Kazakhstan, Nur-Sultan, telah melonjak di tengah penyebaran wabah baru virus corona.

Baca Juga: Berdoa di Kuil untuk Pelarian, Ketua Gangster Pembantai 8 Polisi Ditangkap Usai 5 Hari jadi Buronan

Pneumonia dapat disebabkan oleh virus corona dan angka-angka yang meningkat dapat menunjukkan bahwa banyak kasus virus corona baru yang belum teruji.

Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di negara Asia Tengah yang berbatasan dengan Tiongkok dan Rusia hampir tiga kali lipat bulan Juni lalu menjadi 32.000.

Kepala departemen kesehatan Nur-Sultan Saule Kisikova dalam sebuah pengarahan mengatakan, dokter menemukan sekitar 600 orang dalam sehari dengan gejala pneumonia, naik dari sekitar 80 sehari sebelum wabah virus corona.

"Setiap hari, 350 hingga 400 pasien dirawat di rumah sakit di kota dengan Covid-19 atau pneumonia," katanya seraya menambahkan bahwa jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi setiap hari rata-rata 150 kasus.***

 
Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS South China Morning Post

Tags

Terkini

Terpopuler