AS Makin Terpuruk Dihantam Pandemi, Trump Diklaim Sudah Menyerah dengan Kibarkan Bendera Putih

1 Juli 2020, 09:37 WIB
Joe Biden. /Joe vision /

PR CIREBON - Kepemimpinan Donald Trump yang mendekati masa akhir terus menuai kontroversi, termasuk saat tengah menangani gelombang pandemi Covid-19 yang kian menghantam Amerika Serikat hingga di titik terpuruk.

Salah satunya adalah Joe Biden yang dikenal sebagai Kandidat Presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat yang terus melancarkan serangan penilaian terhadap kegagalan Trump dalam menangani pandemi Covid-19.

Bahkan, Biden menyebut cara Trump dalam menangani pandemi adalah salah urus yang bersejarah karena sikap Trump terus mengabaikan krisis virus corona.

Baca Juga: Israel 'Ngotot' akan Caplok Tepi Barat Palestina Meski Tuai Kecaman, PBB: Aneksasi adalah Ilegal

Adapun Biden mengatakan semua hal itu dalam konferensi pers di kampung halamannya di Wilmington, Delaware. Saat itu, Biden menilai penanganan pandemi virus corona AS telah mencapai kata tak terkendali.

Akibat ulah Trump itu, jumlah kasus infeksi dan kematian yang terus merangkak naik diiringi dengan ekonomi AS yang juga kian terpuruk dihantam pendemi.

Dalam data terbaru dari situs World o Meter, tercatat lebih dari 2,7 juta kasus virus corona telah dilaporkan AS dan lebih dari 130.122 kematian, sehingga tetap menjadikan AS sebagai negara dengan jumlah kematian yang lebih tinggi daripada negara lain di dunia.

Baca Juga: Hampir Catat Rekor Tertinggi, Indonesia Justru Alami Penurunan Peringkat Kasus Covid-19 Tingkat Asia

Untuk itu, Biden berani menilai bahwa dalam perang menghadapi virus corona ini, Donald Trump diklaim telah mengibarkan bendera putih dan menyerah.

"Sekarang hampir Juli dan tampaknya presiden kita telah menyerah, mengibarkan bendera putih dan meninggalkan medan perang," ungkap Biden seperti dikutip dari Aljazeera.

Sedangkan dalam rencanannya sebagai Presiden AS berikutnya, Biden merilis rencana terbaru untuk mengatasi pandemi yang akan mencakup lebih banyak pengujian Covid-19 dan akan mempekerjakan setidaknya 100.000 tenaga kontrak.

Baca Juga: Patuhi Aturan Privasi Pengguna, TikTok Bantah Berbagi Data Pengguna India dengan Pemerintah Tiongkok

Selain itu, dia memastikan penggunaan masker dan menjaga jarak harus menjadi protokol yang wajib dilakukan. Tak lupa, dia juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan bisa memburuk ketika musim flu datang.

Lebih lanjut, Biden menyebut langkah Trump dan sekutu-sekutunya yang tidak akan melarang perjalanan dari Tiongkok dan Eropa akan meningkatkan jumlah korban virus ke angka yang lebih besar.

Menanggapi serangan Biden, juru bicara kampanye Trump Courtney Parella menilai calon Demokrat itu tengah ketakutan dalam menghadapi ajang Pemilu AS.

Baca Juga: Sempat Tuai Kritik, Tiongkok Bungkam Pemrotes dengan Resmi Sahkan UU Keamanan Nasional Hong Kong

Sementara itu, Donal Trump yang akan mencalonkan diri kembali dari partai Republik pada 03 November mendatang, tercatat dalam surveo jajak pendapat 22-23 Juni hanya mencapai 37 persen warga AS yang memihak langkah Trump dalam menangani Pandemi Covid-19.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Aljazeera Worl o Meters

Tags

Terkini

Terpopuler