Disetujui Menkes, Rusia Klaim Obat Avifavir Dapat Sembuhkan Pasien Corona Hanya dalam Waktu 4 Hari

3 Juni 2020, 11:06 WIB
Para ilmuwan berlomba untuk mengidentifikasi obat-obatan yang efektif untuk digunakan melawan virus corona baru. //Reuters

PR CIREBON - Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir di seluruh dunia membuat tiap negara mulai menggencarkan para penelitinya untuk mencari obat potensial yang dapat menyembuhkan pasien Covid-19 tersebut.

Salah satunya adalah Rusia yang baru-baru ini mengklaim memiliki obat ampuh yang akan segera digunakan di rumah sakit.

Dijelaskan dalam pemberitaan Pikiran Rakyat, obat ampuh penangkal Covid-19 itu lebih dulu dikenali sebagai obat anti influenza dengan nama Avifavir.

Baca Juga: Beredar Pesan Berantai Obat Covid-19 Ditemukan dan Penyebabnya Bakteri Bukan Virus, Simak Faktanya

Jauh sebelum Rusia sebut Avifavir, obat itu sudah dikembangkan lebih dulu di Jepang dengan nama Avigan.

Dalam rencananya, obat itu akan mulai digunakan di rumah sakit Rusia mulai 11 Juni dan akan mengobati sekitar 60.000 orang per bulan.

Namun begitu, mulai digunakannya obat Avifavir itu juga didasari persetujuan Kementerian Kesehatan Rusia. Bahkan, Avifavir itu menjadi obat tangkal Covid-19 pertama yang dapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan Rusia.

Baca Juga: Tuai Kontrovesi, Bagian Kutipan Pidato dalam Lagu 'What Do You Think?' Milik Suga BTS Dihapus

Lebih lanjut, pakar kesehatan setempat menjelaskan bahwa percobaan awal dari obat ini menunjukkan adanya percepatan pemulihan pasien Covid-19. Bahkan, obat Avifavir ini diklaim dapat menyembuhkan penyebaran virus corona dalam waktu kurang lebih empat hari.

Sedangkan, Kepala Dana Investasi Rusia (RDIF) Kirill Dmitriev mengatakan obat ini sudah menjalani uji klinis dengan melibatkan 330 orang yang berlangsung dalam waktu satu minggu

Meskipun, masih banyak hal yang harus dilakukan, tetapi setidaknya ini akan mengurangi ketegangan saat merawat pasien.

Baca Juga: Ada Pedagang Terkonfirmasi Covid-19, Pemkab Cirebon Tutup Tiga Pasar di Pabuaran 

"Kami percaya ini adalah game charger. Ini akan mengurangi ketegangan pada sistem perawatan kesehatan," ujar Kirill dalam pernyataan pada Reuters.

Namun begitu, Rusia dengan lebih percaya diri memastikan akan dapat memiliki jumlah kasus yang lebih sedikit dalam waktu 10 hari.

"Kami percaya bahwa obat ini adalah kunci untuk melanjutkan kembali perekonomian di Rusia," lanjutnya.

Baca Juga: Rusuh dengan Bawa Tato Indonesia, Pendemo di Philadelphia Ungkap Naturalisa AS dan Lahir di Jawa

Sementara itu, Rusia sendiri memiliki jumlah kasus sebanyak 423.741 orang, sekaligus mendapat peringkat ketiga jumlah kasus terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil.

Sedangkan, Rusia sendiri hanya memiliki total 5.037 korban jiwa akibat pandemi Covid-19 tersebut.*** Tita Salsabila

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler