Satu Negara di Asia Menjadi Negara dengan Tingkat Penularan Covid-19 Tertinggi di Dunia

9 April 2020, 16:05 WIB
Ilustrasi virus corona /Kabar Besuki PRMN/.*(foto Kabar Besuki PRMN)

PIKIRAN RAKYAT - Jumlah kasus Covid-19 di Negara Turki per-tanggal 9 April 2020 telah mencapai angka 38.226 orang dengan angka kematian mencapai 812 orang.

Melihat persentasi dari berbagai negara di Asia, Turki menjadi negara yang paling tinggi tingkat penularannya.

Meski sudah mendapatkan predikat tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan enggan untuk menerapkan lockdown seperti yang sudah dilakukan oleh negara-negara lainnya dalam mengatasi wabah virus corona.

Baca Juga: CDC Ungkap Jenis Orang yang Boleh dan Tidak Boleh menggunakan Masker di Tengah Wabah

Ia ingin agar roda ekonomi di negaranya tersebut terus berputar. Padahal pihak dari serikat dokter dan oposisi telah mendorongnya agar bertindak tegas.

Erdogan masih ketakutan jika ekonomi di negara Turki turun, terlebih masalahnya terkait krisis mata uang Lira pada tahun 2018 masih belum pulih.

Para ekonom pun merasa khawatir dengan dampak akibat virus corona yang tak dapat dihindari negara Turki.

Sehingga permintaan para pekerja untuk bekerja di rumah selama beberapa minggu pun ditolak.

Baca Juga: 51 Pasien Covid-19 di Korsel Kembali Positif Usai Dinyatakan Sembuh, Simak Penyebabnya

Langkah yang telah dilakukan oleh Erdogan dalam menangani kasus virus corona sejauh ini, yakni dengan menutup penerbangan Internasional, perbatasan, dan perbatasan antarkota.

Tak hanya itu, kegiatan sekolah, keagamaan dan kegiatan publik lainnya juga diberhentikan sementara.

Orang-orang dengan usia di bawah 20 tahun dan di atas 65 tahun akan terkena jam malam. Sementara kegiatan tentara pun dibatasi untuk perang di Suriah.

Erdogan juga meminta agar lat Pelindung Dasar (APD) seperti masker agar deiberikan secara gratis pada warga Turki dan bukan untuk diperjualbelikan.

Baca Juga: Terdampak Covid-19, Harga Daging Ayam di Cirebon Melonjak hingga 50 Persen

Sama halnya dengan negara lain, masker kini menjadi barang wajib yang harus dipakai pada saat keluar rumah.

Tak sampai di situ, Erdogan menjanjikan dua rumah sakit darurat di Istanbul dengan kapasitas hingga 1.000 tempat tidur masing-masingnya.

Kedua rumah sakit itu akan siap dalam waktu 45 hari di Bandara Ataturk lama dan Sancaktepe yang ada di sisi Benua Asia.

Istanbul sendiri telah menjadi pusat wabah dengan meliputi 60 persen kasus COVID-19 yang dilaporkan Pemerintah Turki.

Baca Juga: Tak Sadar Terinfeksi Corona, Pria asal AS Tulari 15 Orang saat Hadiri Pemakaman dan Pesta

Masalah politik pun terdampak di negara tersebut, terbukti dengan dibebaskannya penghuni penjara, kecuali tahanan politik.

Penggalangan dana pun menjadi masalah karena sejumlah perusahaan yang terikat partai Erdogan dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Turki dipotong gaji tanpa persetujuan.

Selama pandemi pun, Erdogan masih sempat menahan tujuh wartawan karena telah menyebarkan kepanikan.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, lebih dari 3.000 orang pasien positif corona tercatat dalam sehari di Turki.*** (Mahbub Ridhoo Maula)

 

Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Satu Negara Asia Miliki Tingkat Infeksi Virus Corona Tertinggi di Dunia, Bukan Indonesia.

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler