Beri Dukungan Warga Muslim, Jerman dan Belanda Senandungkan Azan di Tengah Wabah Covid-19

6 April 2020, 16:45 WIB
ILUSTRASI masjid //pexels/David McEachan

PIKIRAN RAKYAT - Negara Jerman dan Belanda menjadi negara yang terkena wabah Covid-19 cukup parah.

Kedua negara tersebut menempati jajaran atas dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Adanya kejadian wabah virus corona yang sangat mematikan, hampir 100 masjid di kedua negara tersebut pada hari Jumat terdengar suara panggilan untuk umat islam yang biasa disebut dengan azan.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ada 5.000 Ulama yang Akan Disuntik Mati dengan Covid-19?

Panggilan tersebut dilakukan sebagai panggilan untuk berdoa sebagai tanda dukungan bagi umat islam di tengah pandemi Covid-19.

Panggilan azan terdengar melantun dari masjid milik kelompok Turki-Muslim DITIB, dan Islamic National View, salah satu asosiasi Muslim-Turki terbesar yang ada di Jerman.

Diketahui dari situs Anadoul Agency, bahwa azan yang umumnya menggunakan pengeras suara tidak diperbolehkan di negara Jerman, kecuali untuk acara khusus.

Hal itu disampaikan oleh Perwakilan DITIB di Esssen, Jerman Fahrettin Alptekin.

Baca Juga: Alih-alih Ikuti Imbauan Pemerintah AS, Donald Trump Tolak untuk Menggunakan Masker

Ia mengatakan bahwa azan tersebut disenandungkan dan dapat didengar dari lebih 50 masjid lokal di negara tersebut.

Sementara itu, di Negara Belanda, penyiaran azan melalui pengeras suara tumbuh lebih luas untuk mempromosikan solidaritas kepada muslim dalam melawan virus corona.

Setelah Italia dan Spanyol, Jerman adalah negara di Eropa yang paling parah dilanda pandemi Covid-19.

Hingga per-tanggal 6 April 2020, Negara Jerman telah memiliki kasus Covid-19 sebanyak 100.123 bahkan mengalahkan Tiongkok, tempat virus tersebut bermula.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Polisi di Cirebon Bubarkan Kerumunan Pemuda

Angka kematian bahkan hingga kini sudah mencapai 1.584 orang dan yang berhasil pulih dari wabah mencapai 28.700 orang.

Sementara Belanda berada memiliki angka kasus sebanyak 17.851 dengan angka kematian mencapai 1.766 orang.

Total orang yang berhasil sembuh d negara kincir angin tersebut mencapai angka 250 orang.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Terkini

Terpopuler