Raja Salman Tanggung Pengobatan Seluruh PasIen Covid-19 di Arab Saudi, Termasuk Para WNA

1 April 2020, 11:28 WIB
POTRET Raja Salman saat memimpin pertemuan pemimpin dunia G-20.* /Twitter/@KSAmofaEN

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Arab Saudi terus gencar menangani wabah virus corona yang kini tengah menjangkit berbagai negara di dunia.

Tercatat dalam Worldometer, bahwa kasus di negara tersebut telah mencapai angka 1.528 dengan angka kematian 10 orang.

Angka kematian di Arab Saudi menjadi angka kematian tertinggi di antara enam negara di Teluk Arab.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Seorang Warga Banjaran Meninggal karena Covid-19, Simak Faktanya

Dalam hal ini, Pemerintah Arab Saudi akan membiayai pengobatan bagi siapa saja yang terinfeksi virus corona di negara tersebut.

Menteri Kesehatan Tawfiq Al Rabiah mengatakan bahwa Raja Salman akan menanggung perawatan untuk warga dan penduduk yang didiagnosis Covid-19 tersebut.

"Kita semua berada dalam situas yang sama," ujar nya dalam konferensi pers.

Perintah tersebut datang sendiri dari Raja Salman.

Baca Juga: Dirawat di RSD Waled, Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon Bertambah Satu Orang

Hal ini juga terlihat dari unggahan yang diposting oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, @KSAmofaEN.

Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa Raja Salman mengeluarkan perintah kepada rumah sakit umum maupun swasta unruk bisa memberikan pengobatan Covid-19, kepada warga penduduk termasuk penduduk yang melanggar undang-undang tempat tinggal atau WNA. 

Dan pengobatan yang dimaksudkan itu harus digratiskan.

"Raja Salman telah memerintahkan untuk Rumah sakit stasta dan umum untuk mengobati #coronavirus terhadap penduduk Kerajaan juga warga yang bahkan melanggar undang-undang tempat tinggal, secara gratis," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pasukan Tentara Turun ke Jalan Membantu Melawan Covid-19 di New York?

Pemrintah dalam hal ini juga akan mendesak orang-orang untuk di tes Covid-19 dan berupaya mengawasi penahanan siang dan malam.

Selain itu, Arab Saudi telah melakukan tindakan ekstrem dengan menutup penerbangan dari dan ke dalam Arab Saudi.

Juga telah melakukan pembatasan wilayah yang kini sedang diperketat. Daerah keluar masuk di Riyadh, Mekah, Madinah dan Jeddah kini sangat dibatasi.

Hal tersebut dilakukan karena bercermin pada kasus serupa, yakni MERS yang juga pernah negara tersebut alami.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler