Karantina 30 Hari, Cara Korea Utara Bentengi Diri dari Virus Corona

20 Februari 2020, 16:04 WIB
ILUSTRASI bendera Korea Utara. Korea Utara menerapkan sejumlah upaya untuk membentengi diri dari virus corona.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Korea Utara merupakan salah satu negara yang berpotensi untuk terkena penyebaran virus corona karena letaknya yang cukup berdekatan dengan Tiongkok.

Terlebih penyebaran virus corona di Tiongkok telah memakan korban tewas hingga lebih dari 2.000 jiwa.

Inilah yang membuat pejabat Korea Utara mengeluarkan pengumuman bahwa negara itu memberlakukan masa karantina paling lama mencapai 30 hari pada Rabu, 19 Februari 2020.

Baca Juga: Ketua Umum Pepabri Agum Gumelar Titip Pesan untuk Anggota TNI dan Polri di Cirebon

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs Yonhap News bahwa perpanjangan masa karantina yang diberlakukan Pemerintah Korea Utara ditujukan untuk mencegah virus corona sampai ke negara tersebut.

Ini pun menjadi kali pertama perwakilan Pemerintah Korea Utara mengeluarkan pengumuman pada dunia Internasional terkait negaranya.

"Saya diberi tahu bahwa kami memperpanjang karantina, sebenarnya itu adalah 14 hari. Namun menurut hasil ilmiah, virus corona dapat pecah bahkan setelah tiga minggu berlalu. Itulah sebabnya kami memperpanjang karantina selama 30 hari," tutur Han Tae-song yang merupakan seorang Duta Besar Pyongnyang untuk Jenewa.

Baca Juga: Mantan Presiden Korea Selatan Dihukum 17 Tahun Penjara di Usianya yang ke-78

Ditambahkan oleh Han bahwa melakukan pencegahan lebih murah daripada mengobati.

Ini adalah kali pertama untuk seorang pejabat Korea Utara mengonfirmasi pelaksanaan karantina yang lebih ketat, tepat setelah media pemerintah Korea Utara baru-baru ini mengumumkan bahwa Presidium Majelis Rakyat Tertinggi mengadopsi langkah-langkah darurat untuk menggandakan periode isolasi menjadi 30 hari.

Pun begitu, kasus virus corona belum ditemukan dalam negara yang begitu tertutup dari dunia internasional itu. Bahkan untuk kasus yang dicurigai tidak dikatakan ada tetapi bila pun ada itu dituduhkan pada warga negaranya yang mengunjungi negara lain.

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Minuman Boba yang Digemari oleh Banyak Orang Dapat Membuat Sembelit

Selain itu, perwakilan Kantor Organisasi Kesehatan Dunia di Pyongyang telah memastikan sebelumnya bahwa tidak ada indikasi untuk wabah virus corona di Korea Utara.

Pernyataan itu disetujui oleh Menteri Kesehatan Korea Utara saat muncul di Televisi Pemerintah pada minggu ini yang memastikan bahwa negara itu tetap bebas dari virus.

Korea Utara dianggap telah mengambil tindakan pencegahan yang relatif cepat terhadap COVID-19 dengan memperketat perbatasannya dengan Tiongkok yang merupakan negara yang paling terpukul dan meningkatkan karantina terhadap mereka yang datang dari negara asing.

Baca Juga: Situs Matangaji Dibongkar, Ahli Filologi Cirebon Minta Adanya Pihak yang Bertanggung Jawab

Korea Utara sendiri dianggap lebih mengkhawatirkan apabila memiliki kasus virus corona, karena ketidaktersediaan bantuan medis akan menyebabkan warganya lebih rentan terhadap virus corona yang sangat menular itu.

Utamanya adalah Korea Utara tidak memiliki pasokan medis utama untuk mendiagnosis dan mengobati orang yang terinfeksi, sehingga kelompok-kelompok bantuan internasional berusaha meminta kemudahan akses untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada Korea Utara dalam memerangi virus tersebut.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Yonhap News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler