150 Orang Ditangkap Polisi di Seluruh Dunia dalam Operasi DarkHunTOR

27 Oktober 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi. Berikut sebab 150 orang ditangkap polisi di seluruh dunia karena telah memfasilitasi adanya web dengan barang ilegal. /Pexels / Soumil Kumar

PR CIREBON - Baru-baru ini dikabarkan, polisi di seluruh dunia telah menangkap 150 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera, 150 orang ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi, yakni telah telah terlibat dalam pembelian dan penjualan ilegal, secara online di situs gelap terbesar.

Dalam penangkapan 150 orang tersebut, badan kepolisian Uni Eropa telah mengatakan, operasi DarkHunTOR juga tengah memulihkan jutaan euro dalam bentuk tunai dan bitcoin.

Baca Juga: FCC Amerika Serikat Lakukan Pencabutan Otorisasi China Telecom, Ini Sebabnya

Tak hanya itu, operasi DarkHunTOR juga memulihkan obat-obatan dan senjata.

Diketahui bahwa operasi DarkHunTOR, bermula sejak polisi Jerman telah melakukan tindakan pada tahun ini, dengan menghancurkan pasar web gelap terbesar di dunia.

Karenanya pasar web gelap terbesar di dunia telah dijalankan oleh operator, yang diduga oleh seseorang yang berasal dari Australia.

Baca Juga: Irwansyah Sebut Ukkasya Murah Senyum, Zaskia Sungkar: Masya Allah

Pasalnya, pasar web gelap terbesar di dunia tersebut telah digunakan untuk memfasilitasi pada penjualan obat - obatan, kartu kredit curian, dan malware.

Menurut Europol yang berbasis di Den Haag, operasi DarkHunTOR, yaitu suatu tindakan terpisah dengan saling melengkapi, di beberapa negara.

"DarkHunTOR, terdiri dari serangkaian tindakan terpisah namun saling melengkapi di Australia, Bulgaria, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat," kata Europol.

Baca Juga: Prediksi Laga Preston North End vs Liverpool di Carabao Cup 28 Oktober 2021 Beserta Skor Akhir

Oleh karena itu, di Amerika Serikat polisi telah menangkap 65 orang, di Jerman 47 orang ditahan, dan 24 orang di Inggris, dengan empat orang masing-masing ditangkap di Italia dan Belanda.

Europol juga mengatakan, bahwa polisi Italia juga melakukan penutupan pasar DeepSea dan Berlusconi.

Karenanya, pasar tersebut telah mendapat pengumuman, ada 100.000 produk ilegal.

Baca Juga: Soal Momen Bersama Krisdayanti dan Ashanty, Aurel Hermansyah Ungkap Hal Ini

"Polisi Italia juga menutup pasar DeepSea dan Berlusconi, yang bersama-sama membual lebih dari 100.000 pengumuman produk ilegal," ucap Europol.

Hal tersebut diketahui Europol, yang telah mengkordinasikan operasi tersebut, bersama dengan sebuah lembaga kembarnya yaitu Eurojust.

Wakil Direktur Operasi Europol Jean Philippe Leceuffe mengatakan, operasi DarkHunTOR bertujuan untuk memberi tahu kepada para penjahat yang beroperasi di situs gelap online.

Baca Juga: Lirik Lagu Tutur Batin, Single Terbaru Yura Yunita

Sementara itu, komunitas penegak hukum juga memiliki suatu sarana secara global, untuk melakukan suatu tindakan guna membuka kedok para penjahat yang bergerak di situs-situs gelap.

"Inti dari operasi seperti ini adalah untuk memberi tahu para penjahat yang beroperasi di dark web," ujar Jean Philippe.

"Bahwa komunitas penegak hukum memiliki sarana dan kemitraan global untuk membuka kedok mereka dan meminta pertanggungjawaban mereka atas aktivitas ilegal mereka, bahkan di area gelap. web,” sambungnya.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler