Bom Bunuh Diri Kembali Meledak di Afghanistan, ISIS Mengaku Bertanggung Jawab

9 Oktober 2021, 07:43 WIB
Kondisi masjid usai terjadi ledakan bom bunuh diri di Kunduz, Afghanistan, Jumat, 8 Oktober 2021 - Sebuah bom diri terjadi kembali di Afghanistan, tepatnya di masjid Syiah dan ISIS mengaku bertanggung jawab pada serangan itu. /Reuters/Stringer/

PR CIREBON – Serangan bom bunuh diri di Afghanistan kembali terjadi, kali ini terhadap jamaah di sebuah masjid Syiah di kota Kunduz.

Serangan bom di Afghanistan itu menewaskan sedikitnya 55 orang pada Jumat, 8 Oktober 2021 waktu setempat dalam serangan paling berdarah sejak pasukan AS meninggalkan negara itu.

Lebih banyak korban dari komunitas minoritas terluka dalam ledakan di masjid Syiah di Afghanistan itu, yang diklaim dilakukan oleh ISIS.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Sabtu 9 Oktober 2021: ANTV, Trans 7, dan TV One

Kelompok ekstremis ISIS yang merupakan saingan Taliban tersebut telah berulang kali menargetkan Syiah dalam upaya untuk membangkitkan kekerasan sektarian di Afghanistan yang mayoritas Sunni.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di saluran Telegram, ISIS mengatakan bahwa seorang pembom bunuh diri ISIS meledakkan rompi peledak di tengah kerumunan jamaah Syiah yang berkumpul di dalam masjid.

Pernyataan itu mengidentifikasi pembom sebagai Muhammad al-Uyguri, menyiratkan bahwa dia adalah anggota minoritas Uyghur di Tiongkok.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 9 Oktober 2021: Aries, Taurus, dan Gemini, akan Menemukan Cara untuk Membuat Uang

Sebuah sumber medis di Rumah Sakit Provinsi Kunduz mengatakan bahwa 35 tewas dan lebih dari 55 terluka telah dibawa ke sana.

Sementara Doctors Without Borders (MSF) mengatakan 20 tewas dan puluhan lain yang terluka dibawa ke rumah sakit.

Matiullah Rohani, direktur kebudayaan dan informasi di Kunduz untuk pemerintahan baru Taliban Afghanistan, membenarkan bahwa insiden mematikan itu adalah serangan bunuh diri, dan mengatakan 46 orang tewas dan 143 luka-luka.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Sabtu 9 Oktober 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar

Mulawi Dost Muhammad, kepala keamanan Taliban di Kunduz, menuduh para penyerang mencoba menimbulkan masalah antara Syiah dan Sunni, dan bersikeras tidak ada perselisihan antara keduanya.

"Kami meyakinkan saudara-saudara Syiah kami bahwa di masa depan, kami akan memberikan keamanan bagi mereka dan masalah seperti itu tidak akan terjadi pada mereka," katanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Penduduk Kunduz mengatakan bahwa ledakan itu menghantam masjid selama salat Jumat. Sedangkan saksi bernama Rahmatullah, mengatakan 300 hingga 400 jemaah berada di dalam.

Baca Juga: Berikut Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Hari Ini Sabtu 9 Oktober 2021

Seorang guru perempuan di Kunduz mengatakan ledakan itu terjadi di dekat rumahnya, dan beberapa tetangganya tewas.

"Banyak tetangga kami terbunuh dan terluka. Seorang tetangga berusia 16 tahun terbunuh. Mereka tidak dapat menemukan setengah dari tubuhnya. Tetangga lain yang berusia 24 tahun juga terbunuh," ungkapnya.

Serangan itu mendapat kecaman dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, yang menyerukan agar para pelaku diadili.

Baca Juga: Tak Sadarkan Diri Dorce Gamalama Dilarikan ke ICU, Ternyata Penyakit Ini yang Diderita

Guterres mengutuk serangan mengerikan tersebut, yang ketiga terhadap sebuah lembaga keagamaan di Afghanistan dalam seminggu.

"Serangan yang dengan sengaja menargetkan warga sipil yang menjalankan hak untuk menjalankan agama mereka secara bebas adalah pelanggaran hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional,” tandasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler