Wanita Ini Ungkap Kekerasan yang Dilakukan Mantan Pacarnya, Dipukuli hingga Dipaksa untuk Mengemis

8 Oktober 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi kekerasan - Seorang wanita di Inggris mengungkapkan kekerasan yang dilakukan mantan pacar terhadap dirinya, termasuk dipukuli. /Pixabay/ Alexa_Fotos///

PR CIREBON – Seorang pria preman di Inggris terungkap memaksa pacarnya untuk mengemis di jalanan.

Bukan hanya itu, pria tersebut juga memukuli sang pacar ketika dia tidak berpenghasilan cukup dan mengendalikan setiap aspek kehidupannya selama lebih dari empat tahun.

Pria bernama Kyle Helm dari Peterborough, Cambs, itu memperlakukan pacarnya, Nicole Clarges, seperti budak.

Baca Juga: Atlet Jatim Sabet Tiga Emas Sekaligus di PON Papua, Khofifah: Ia Persembahkan untuk sang Bunda...

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, pria itu bahkan menyeret rambut Nicole dan berulang kali menikamnya dengan obeng dalam beberapa serangan.

Dalam insiden lain, Helm memaksa pacarnya untuk mengemis uang di luar dan memukul, mencekik, serta menginjaknya ketika dia menganggap Nicole belum mengumpulkan cukup uang.

Dia juga mencegah Nicole memiliki akses ke rekening bank, telepon, atau media sosial untuk memiliki kendali penuh atas seluruh hidupnya.

Baca Juga: Irfan Bachdim Ungkap Alasan Hengkang dari PSS Sleman: Menyakitkan, Tapi...

Kekhawatirannya hanya muncul setelah seorang yang baik hati menawarkan bantuan usai melihat tubuh Nicole yang memar saat dia duduk di jalan.

Karena perbuatannya, Helm didakwa penjara selama empat tahun, dan sekarang Nicole membagikan kisahnya dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran para penyintas kekerasan dalam rumah tangga.

Nicole bertemu pacarnya Kyle Helm lima tahun lalu ketika pasangan itu tinggal di asrama yang sama.

Baca Juga: Dijadwalkan Hari Ini, Ayah Rozak dan Umi Kalsum Minta Penjadwalan Ulang Pemeriksaan di Hari Selasa

Dalam beberapa minggu mereka mulai berkencan, tetapi perilakunya yang tidak menentu dan kasar mulai muncul ke permukaan.

Dalam satu contoh, Helm yang mabuk memukul wajah Nicole, sebelum memohon pengampunan.

Tindakannya mencapai titik puncak dan pasangan itu diusir dari asrama pada 2017, membuat Nicole tidur di tenda di lapangan terdekat.

Baca Juga: Disebut Bisa Obati Pasien Covid-19, Wiku Adisasmito Sebut Molnupiravir Masih Tunggu Izin BPOM

Helm dipindahkan ke apartemen lain dan meminta Nicole bergabung dengannya, memberinya uang per bulan untuk tinggal dan telepon yang hanya menerima panggilan masuk.

Dalam satu serangan, Nicole memberi tahu polisi bagaimana Helm akan menghukumnya setelah menuduhnya tidur dengan pria lain.

Dalam kemarahan, Helm akan mencengkeram rambut Nicole dan mencekiknya sampai dia merasa pusing.

Baca Juga: Berkunjung ke Tahura Ngurah Rai di Bali, Jokowi: Dulu, Kawasan Seluas 268 Hektare Ini...

“Kyle manipulatif sejak awal. Dia mengisolasi saya dari teman-teman dan keluarga saya dan akhirnya membuat saya merasa tidak berharga. Sejujurnya saya berpikir dia akan membunuhku suatu hari nanti,” ungkap Nicole.

"Saya tidak diizinkan untuk berbicara dengan siapa pun. Dia mengambil kartu bank saya, memberi saya uang kecil setiap bulan. Dia menghabiskan sisa uang saya untuk minuman keras. Dia akan menelepon terus-menerus, memeriksa saya,” lanjutnya.

Pada Oktober 2018, setelah bertanya kepada seorang tunawisma berapa penghasilannya dari mengemis, Helm memaksa Nicole untuk duduk di trotoar yang dingin di pusat kota Peterborough dan meminta uang kepada orang asing.

Baca Juga: AS Dakwa Mantan Komandan Taliban dengan 13 Tuduhan, Terancam Penjara Seumur Hidup

“Dia mengatakan kepada saya untuk tidak berbicara dengan pria mana pun dan berdiri di jalan mengawasi saya selama berjam-jam. Kyle mengambil semua uang itu,” tandasnya.

Ketika Nicole tidak membawa cukup suatu malam, Helm menikamnya dengan obeng dan memukul kepalanya dengan botol minuman.

Setelah kembali ke tempat biasanya untuk mengemis, seorang wanita muncul dan bertanya kepada Nicole apakah dia lapar, menawarkan untuk membelikan pakaian, makanan, dan sesuatu untuk diminum.

Baca Juga: Rebut Kekuasaan Afghanistan Sejak Agustus Lalu, Taliban Akui Kesulitan Dapat Pengakuan Secara Internasional

Dia menceritakan pada orang asing tentang apa yang terjadi dan kemudian menumpahkan semuanya ke polisi yang berhasil menangkap Helm.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler