PR CIREBON - Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid pada Rabu (6 Oktober 2021) mengatakan bahwa pihaknya menangkap empat militan ISIS di utara Kabul, Afghanistan.
Taliban juga menyita dokumen serta senjata empat anggota ISIS tersebut.
Mujahid mengatakan operasi itu dilakukan Selasa malam oleh pasukan unit khusus di daerah Pashai, distrik Pagham, Kabul. Dia tidak memberikan rincian tambahan.
Penangkapan itu terjadi saat kepemimpinan Taliban, yang mengambil alih kendali negara setelah merebut ibu kota pada 15 Agustus, bergulat dengan ancaman keamanan yang berkembang dari kelompok yang dikenal sebagai Negara Islam Khorasan, afiliasi ISIS.
Baca Juga: Liburan dan Rehat Sejenak Ternyata Punya Dampak bagi Rutinitas Harian, Begini Penjelasannya
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Times of India, kelompok ekstremis itu telah meningkatkan serangan sejak Taliban mengkonsolidasikan kekuatan setelah keluarnya AS.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan, termasuk dua pemboman mematikan di Kabul pada bulan lalu.
ISIS mengklaim menargetkan kendaraan yang membawa anggota Taliban pada Selasa, dengan bahan peledak di Distrik 1 di provinsi Kunar, timur laut ibukota, membunuh dan melukai mereka yang ada di dalamnya.
Dikatakan patroli penguatan Taliban bergegas ke daerah itu untuk membantu tetapi pejuang ISIS bentrok dengan mereka, menewaskan dan melukai banyak orang.
Baca Juga: Bertajuk 'Easy On Me', Adele akan Resmi Merilis Lagu Terbarunya Pekan Depan
ISIS muncul kembali di Afghanistan pada tahun 2020 setelah dilemahkan oleh kampanye pemboman AS yang ditujukan terhadap mereka di bagian timur negara itu pada tahun 2019.
Kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas pemboman hari Minggu di Masjid Eid Gah Kabul yang menewaskan lima warga sipil.
Mereka juga mengklaim bertanggung jawab atas pemboman mengerikan pada 26 Agustus yang menewaskan lebih dari 169 warga Afghanistan dan 13 personel militer AS di luar bandara Kabul.
Sejak itu Taliban melancarkan banyak serangan untuk membasmi sel-sel ISIS.
Secara terpisah pada Rabu, dua saksi dan seorang pejabat rumah sakit mengatakan dua anggota Taliban ditembak hinnga tewas dan tiga warga sipil terluka.
Mereka ditembak oleh pria bersenjata di Jalalabad. Pejabat rumah sakit mengatakan rumah sakit menerima dua mayat dan dua orang terluka.
Mereka berbicara dengan syarat anonim karena sifat sensitif dari subjek.
Jalalabad telah muncul sebagai titik nyala dalam persaingan antara Taliban dan ISIS, dengan banyak serangan terjadi di sana sejak pengambilalihan Afghanistan.***