Hubungan Kembali Memanas, Tiongkok dan Taiwan Saling Keluarkan Pesawat Tempur

2 Oktober 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi pesawat tempur - Hubungan Tiongkok dan Taiwan kembali memanas, diawali dengan komentar bahwa pulau itu adalah negara merdeka hingga keluarkan pesawat tempur. /Pixabay/ Wikilmages./

PR CIREBON – Taiwan mengatakan pihaknya mengeluarkan pesawat tempurnya setelah 25 jet tempur dari Tiongkok memasuki zona pertahanannya.

Jet tempur Tiongkok memasuki zona pertahanan Taiwan tepat pada hari Beijing menandai berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.

Menurut kementerian Taiwan yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, serangan Tiongkok yang terbaru itu melibatkan 18 pesawat tempur J-16 dan empat Su-30, dua pembom H-6 berkemampuan nuklir, dan sebuah pesawat anti-kapal selam.

Baca Juga: Viral Pria Nikahi Rice Cooker Disorot Media Asing, Netizen Luar Negeri Singgung Soal Bulan Madu 'Panas'

Untuk membalas tindakan Tiongkok, Taiwan mengirim pesawat tempur sebagai peringatan yang diberikan pada Tiongkok, dan sistem rudal dikerahkan untuk memantau mereka.

Taiwan mengeluhkan tentang misi berulang oleh angkatan udara Tiongkok di dekat pulau yang dipimpin secara demokratis itu.

Serangan pesawat Tiongkok sering kali dilakukan di bagian barat daya zona pertahanan udaranya dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.

Baca Juga: 20 Kode Redeem Free Fire 'FF' Hari Ini 2 Oktober 2021: Dapatkan Hadiah Gratis dari Ganera!

Tidak ada komentar langsung dari Tiongkok, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya.

Serangan terbesar hingga saat ini terjadi pada bulan Juni, yang melibatkan 28 pesawat angkatan udara Tiongkok.

Tindakan Tiongkok itu muncul kurang dari sehari setelah pemerintahnya melancarkan serangan hinaan terhadap menteri luar negeri Taiwan.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Bulan Oktober 2021: Aries Ini Soal Cinta, Cancer Ada Beberapa Hal yang Salah Sadarlah!

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, seorang pembicara bahasa Inggris yang fasih, adalah pendukung vokal dari upaya pulau itu untuk melawan tekanan dari Tiongkok dan secara teratur muncul di banyak panel.

Dalam kecaman panjang terhadap Wu, Kantor Urusan Taiwan-Tiongkok mengatakan dia adalah pendukung kemerdekaan Taiwan yang keras kepala dan menjajakan kebohongan bahwa Taiwan adalah negara berdaulat.

Ia mengutip sebuah puisi yang ditulis oleh Mao pada tahun 1963, The River All Red, yang merupakan kecaman dari Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Ernest Prakasa Buka Suara Tentang Kewajiban Seorang Komedian: Wajib Suarakan Kebenaran!

"Semua bentuk komentar tentang kemerdekaan Taiwan hanyalah lalat 'bersenandung, dengan ledakan melengking dan isak tangis'," kata Kantor Urusan Taiwan Beijing.

Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan ucapan itu tidak layak untuk dikomentari.

Namun, Dewan Urusan Daratan Taiwan, yang menyusun kebijakan tentang Tiongkok, mengutuknya sebagai fitnah dan pelecehan.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Sabtu 2 Oktober 2021: ANTV, Trans 7, dan TV One

“Kekerasan verbal semacam ini, yang belum pernah terjadi sebelumnya di komunitas internasional, hanya menyoroti pelanggaran aturan dan seberapa jauhnya mereka dari masyarakat beradab,” ujarnya.

Tiongkok telah meningkatkan tekanan militer dan politik untuk mencoba dan memaksa Taiwan menerima kedaulatan negara itu.

Sedangkan Taiwan mengatakan mereka adalah negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler