Ikut ISIS Sejak Umur 15 Tahun, Perempuan Inggris Ini Minta Pengampunan dan Ingin Kembali ke Negaranya

17 September 2021, 05:45 WIB
Shamima Begum memeohon pengampunan karen telah bergabung ke ISIS. /Tangkap layar YouTube/Good Morning Britain

PR CIREBON – Mantan pengantin ISIS Shamima Begum meminta maaf karena bergabung dengan kelompok teroris.

Selain meminta maaf telah bergabung ISIS, ia juga memohon kepada Perdana Menteri Boris Johnson untuk mengizinkannya kembali ke Inggris.

Dalam wawancara langsung TV pertamanya, Begum mengatakan bahwa lebih baik mati daripada kembali ke ISIS.

Baca Juga: Nasib Sial Atta Halilintar hingga Kepalanya Terbentur Ukiran Kayu, Aurel Hermansyah Lakukan ini!

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post, ia menyatakan ingin sekali membantu dalam memerangi terorisme.

“Saya tahu ada beberapa orang, tidak peduli apa yang saya katakan atau apa yang saya lakukan, mereka tidak akan percaya bahwa saya telah berubah, percaya bahwa saya ingin membantu,” katanya kepada “Good Morning Britain” ITV pada 15 September 2021.

Begum menyatakan bahwa ia sangat menyesal ketika memutuskan untuk pergi ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.

Baca Juga: Korea Utara Mengonfirmasi Peluncuran Rudal Miliknya ke Laut Timur dari Kereta Api

“Saya katakan dari lubuk hati saya bahwa saya menyesali setiap, setiap keputusan yang saya buat sejak saya melangkah ke Suriah dan saya akan hidup dengan itu selama sisa hidup saya,” ungkapnya.

Diketahui, Begum baru berusia 15 tahun ketika dia dan dua teman sekelasnya berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Dia kemudian menikah dengan seorang ekstremis dari Belanda dan memiliki tiga anak, semuanya telah meninggal.

Baca Juga: Alami Gejala Covid-19, Lucinta Luna Kini Khawatir soal Kondisi Kandungannya: Semoga... 

Sekarang di usianya yang ke-22 tahun dan tinggal di sebuah kamp pengungsi di Suriah, Begum telah berusaha untuk kembali ke rumahnya di Inggris.

Sayangnya, pemerintah Inggris telah mencabut kewarganegaraannya dengan alasan keamanan nasional pada tahun 2019 dan dia telah berjuang agar paspornya dipulihkan.

Begum, yang memakai tank top abu-abu dan topi baseball saat wawancara, mengatakan dia telah disesatkan ketika dia pergi ke Suriah.

Baca Juga: Supir Angkot Konsumsi Ganja Sambil Ngetem Tunggu Penumpang, Polisi Bekuk Pelaku di Terminal

“Saya pikir saya bisa sangat membantu Anda (Boris Johnson) dalam memerangi terorisme karena Anda jelas tidak tahu apa yang Anda lakukan,” ujarnya dengan kritis.

“Saya tidak ingin menyakiti siapa pun di Suriah atau di mana pun di dunia. Pada saat itu saya tidak tahu itu adalah aliran sesat, saya pikir itu adalah komunitas Islam,” jelasnya.

Sajid Javid yang merupakan Menteri Dalam Negeri Inggris pada waktu itu, membuat keputusan untuk mencabut kewarganegaraan Begum.

Baca Juga: Tayang Oktober, Poster Park Eun Bin dan Rowoon SF9 di Drama The King Affection Sudah Dirilis!

Ia mengatakan kepada ITV News pada hari Rabu bahwa itu “benar-benar keputusan yang tepat.”

“Ketika saya melihat apa yang saya lakukan dan informasi yang saya terima dari penasihat saya dan badan intelijen kami, pada akhirnya itu adalah keputusan yang sangat jelas,” kata Javid.

Begum mengakui bahwa mungkin sulit bagi beberapa warga Inggris untuk memaafkannya, karena mereka telah hidup dalam ketakutan akan ISIS dan kehilangan orang yang dicintai.

Meski begitu, Begum mengatakan bahwa ia pun hidup dalam ketakutan akan ISIS, dan juga orang yang dicintai.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler