20 Tahun Setelah Peristiwa 9/11, Apakah Taliban telah Memutuskan Hubungannya dengan Al Qaeda?

12 September 2021, 11:30 WIB
Pertanyaan kini muncul, apakah Taliban telah benar-benar memutus hubungan dengan jaringan teroris terbesar dunia, Al Qaeda. /Reuters/Sara K. Schwittek

PR CIREBON - Peristiwa 9/11 yang telah terjadi 20 tahun lalu kini menjadi topik hangat kembali usai Taliban mengambilalih Afghanistan.

Taliban kini menjadi sorotan kembali soal keterkaitannya dengan Al Qaeda yang menjadi dalang dibalik peristiwa 20 tahun lalu itu.

Pertanyaan kini muncul, apakah Taliban telah benar-benar memutus hubungan dengan jaringan teroris terbesar dunia, Al Qaeda.

Baca Juga: Cetak 2 Gol di Laga Man Utd vs Newcastle United, Cristiano Ronaldo Akui Merasa Gugup karena Hal Ini

Secara pribadi, para pemimpin Taliban Afghanistan mengatakan bahwa mereka telah membuat pengorbanan yang cukup demi Al Qaeda, meskipun secara terbuka tidak pernah mengakui bahwa mereka pernah menyembunyikan mantan pemimpin kelompok Al Qaeda, Osama bin Laden.

Mereka juga tak pernah mengakui bahwa Afghanistan digunakan untuk mempersiapkan serangan 9/11 dan operasi lainnya.

Mereka juga berpendapat bahwa mereka kehilangan kekuasaan di Afghanistan melawan invasi AS setelah serangan 9/11, ketika pemerintahan Bush melancarkan serangan balas dendam pada Oktober 2001 untuk menghancurkan Al Qaeda dan menggulingkan Taliban dari kekuasaan karena menyembunyikan Osama bin Laden.

Baca Juga: Dibintangi Kim Seon Ho dan Shin Min Ah, Rating Episode Terbaru Drakor Hometown Cha Cha Cha Tembus Dua Digit

Kesenjangan antara posisi yang telah diadopsi oleh Taliban secara pribadi dan publik menunjukkan bahwa kelompok Islam, yang didirikan oleh Mullah Mohammed Omar, tidak ingin bertanggung jawab atas serangan 9/11.

Upaya penyangkalannya dimaksudkan untuk menyatakan bahwa Taliban, pada kenyataannya, adalah kelompok yang tanpa sadar telah menjadi korban ketika AS menginvasi Afghanistan.

AS serta PBB terus mengklaim bahwa Taliban belum memutuskan hubungannya, memberikan nama-nama anggota dan afiliasi Al Qaeda yang telah tewas di berbagai provinsi Afghanistan saat berperang bersama Taliban.

Baca Juga: 20 Orang Tewas dalam Pertempuran Antara Milisi dan Pasukan Keamanan Myanmar, Aktivis: Tidak Punya Pilihan Lain

Taliban telah mengecam klaim itu sebagai propaganda, dan mengeluarkan bantahan.

Reaksi ini tidak mengejutkan mengingat, berdasarkan ketentuan perjanjian damai Taliban-AS Doha pada 29 Februari 2020, kelompok itu harus memisahkan diri dari Al Qaeda.

Hingga saat ini, masih menjadi misteri serius apakah Taliban telah sepenuhnya memutus hubungan dengan Al Qaeda atau secara diam-diam sebenarnya masih berkomunikasi. ***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler