Krisis di Afghanistan Terus Terjadi, PBB Bersiap untuk Eksodus Besar-besaran ke Negara Tetangga

28 Agustus 2021, 12:00 WIB
PBB menuturkan bahwa mereka bersiap dan merencanakan jika terjadi eksodus besar-besaran dari Afghanistan ke negara tetangga. /Reuters/Stringer/

PR CIREBON – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuturkan bahwa pihaknya bersiap untuk kemungkinan eksodus dari Afghanistan.

Usai pengambilalihan oleh Taliban hingga adanya aksi terorisme, PBB memprediksi warga Afghanistan yang meninggalkan negara akan mencapai setengah juta lebih banyak pada akhir tahun 2021.

Saat krisis terjadi di negara itu, beberapa ribu warga Afghanistan tercatat memasuki Iran setiap hari.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Sabtu 28 Agustus 2021: Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI

Sementara itu, menurut wakil Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Kelly Clements, para pedagang terus bolak-balik dari Afghanistan ke Pakistan.

"Meskipun kami belum melihat arus keluar besar warga Afghanistan pada saat ini, situasi di dalam Afghanistan telah berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan siapa pun," kata Clements dalam jumpa pers di Jenewa.

“Dari segi jumlah, kami sedang mempersiapkan sekitar 500.000 pengungsi baru di wilayah tersebut. Ini adalah skenario terburuk,” tambahnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Tiongkok Mengatakan Serangan di Kabul Menunjukkan Situasi Keamanan Afghanistan 'Parah'

Dia menekankan secara khusus kebutuhan untuk meningkatkan dukungan bagi negara-negara tetangga yang telah menampung lebih dari 2,2 juta pengungsi Afghanistan dan akan terus bertambah.

Bahkan sebelum Taliban berkuasa di Afghanistan hampir dua minggu lalu, situasi kemanusiaan di negara itu telah memburuk.

Setengah dari populasi membutuhkan bantuan kemanusiaan, dan setengah dari semua anak balita diperkirakan mengalami kekurangan gizi akut.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Sabtu 28 Agustus 2021: ANTV, Trans 7, dan TV One

PBB mempresentasikan rencana untuk badan-badannya dan LSM mitra untuk mempersiapkan dan menanggapi krisis yang sedang berlangsung di Afghanistan dan di negara-negara tetangga.

Persiapan dan tanggapan terhadap krisis itu memperkirakan hampir 300 juta dolar atau setara dengan Rp4,2 triliun dibutuhkan untuk mendanai rencana tersebut.

"Kami mengimbau semua negara tetangga Afghanistan untuk menjaga perbatasan tetap terbuka sehingga mereka yang mencari keselamatan dapat menemukan keselamatan," ujar Clements.

Baca Juga: Ungkap Kualitas Terbaik Dirimu Melalui Jalan yang Kamu Pilih! Salah Satunya Romantis

Khususnya Iran dan Pakistan, yang bersama-sama menampung 90 persen pengungsi Afghanistan di kawasan itu.

Sekitar 3 juta warga Afghanistan lainnya tanpa status pengungsi juga disebut akan membutuhkan banyak dukungan.

Sejauh ini, sebagian besar orang yang melarikan diri dari gelombang kekerasan di Afghanistan tetap berada di dalam negeri.

Baca Juga: Innalillahi wainna ilaihi rojiun, Begini Detik-detik Seorang Pria Meninggal Saat Salat Sunnah di Masjid

Sekitar 7.300 warga Afghanistan menyeberang ke negara-negara tetangga mencari status pengungsi antara 1 Januari dan 20 Agustus, menurut juru bicara UNHCR.

Selama periode yang sama, hampir 560.000 warga Afghanistan melarikan diri di dalam negeri, bergabung dengan sekitar 2,9 juta pengungsi internal yang sudah terdaftar di sana pada akhir 2020.

Lebih dari 80 persen dari mereka yang mengungsi pada tahun 2021 adalah perempuan dan anak-anak.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler