PR CIREBON – Telah terjadi kebakaran hutan hebat di negara Aljazair baru-baru ini.
Setidaknya ada sekitar 42 orang yang tewas akibat kebakaran itu, termasuk 25 tentara yang dikerahkan untuk membantu memadamkan api, kata pemerintah.
Foto di media sosial menunjukkan kondisi kebakaran, di mana awan asap tebal menutupi sebagian besar wilayah pegunungan Kabylie di timur ibu kota.
Baca Juga: Lionel Messi Resmi Bermain bagi Klub Raksasa Prancis, PSG Sebut Tidak Ada Nomor 10 untuk sang Pemain
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, bannyak titik kebaran terpisah telah berkobar di kawasan hutan di Aljazair utara sejak Senin malam.
Menteri Dalam Negeri Kamel Beldjoud menuduh bahwa ada pelaku yang sengaja memicu api, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang tuduhan tersebut.
"Hanya tangan-tangan kriminal yang bisa berada di balik kejadian luar biasa serentak sekitar 50 kebakaran di beberapa tempat," katanya.
Baca Juga: PBB Sebut Junta Militer Bertekad Perkuat Kekuasaan di Myanmar: Ini Upaya Promosikan Legitimasi
Penduduk wilayah Tizi Ouzou di Kabylie menggunakan cabang-cabang pohon untuk mencoba memadamkan petak-petak hutan yang terbakar atau menggunakan air dari wadah plastik untuk memadamkan api.
Sejumlah rumah terbakar. Sementara warga memilih melarikan diri ke hotel atau tempat yang lebih aman.
Asap tebal juga menghambat visibilitas petugas pemadam kebakaran.
"Kami mengalami malam yang mengerikan. Rumah saya benar-benar terbakar," kata Mohamed Kaci, yang melarikan diri bersama keluarganya dari desa Azazga ke sebuah hotel.
Menurut laporan Reuters, Perdana Menteri Ayman Benabderrahmane mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 42, termasuk 25 anggota militer.
Pemerintah juga sedang dalam upaya lebih lanjutan dengan mitra asing untuk menyewa pesawat dan membantu mempercepat proses pemadaman kebakaran.
Baca Juga: Gubernur New York Andrew Cuomo Mengundurkan Diri karena Tuduhan Pelecehan Seksual
Petugas pemadam kebakaran dan tentara masih berusaha menahan kobaran api.
Beldjoud mengatakan prioritasnya adalah menghindari lebih banyak korban. Dia berjanji akan memberikan kompensasi kepada mereka yang terkena dampak.***