Media Asing Sebut Indonesia Jadi Episentrum Baru Covid-19 di Asia, Ungkap 2 Faktor Lonjakannya

17 Juli 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi pandemi Covid-19. Media asing asal Singapura menuliskan bahwa Indonesia jadi episentrum baru Covid-19 di Asia, berikut faktor penyebab lonjakannya. /Pixabay/HoagyPeterman

PR CIREBON – Kasus Covid-19 di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mencatat lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Bahkan menurut media asing asal Singapura, Indonesia kini telah menjadi episentrum Covid-19 di Asia, menyalip India.

Hal itu disebabkan lonjakan kasus harian dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia lebih tinggi dari pada di negara Asia lain.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan 17 Juli 2021: Leo Ada Tawaran Kerja, Virgo Komunikasi, dan Libra Evaluasi

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, rata-rata tujuh hari kasus baru harian di Malaysia per satu juta penduduk meningkat lebih dari dua kali lipat.

Akan tetapi, dengan populasi hampir sepuluh kali lipat dari Malaysia, Indonesia telah mencatat peningkatan hampir tujuh kali lipat untuk parameter yang sama.

Media tersebut juga mencatat bahwa jumlah kasus harian di Indonesia selama beberapa hari terakhir memecahkan rekor, tanpa peningkatan jumlah tes yang signifikan. Pada 14 Juli, misalnya, Indonesia memecahkan rekor 54.517 kasus baru Covid-19.

Baca Juga: Minta Aparat Cari Solusi, dr. Tirta: Memenjarakan Pelanggar PPKM Tidak Solutif

Media asal Singapura itu menuliskan bahwa ada dua faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

“Mobilitas dan aktivitas manusia serta penyebaran varian virus Corona baru,” tulis media tersebut.

Di Thailand, misalnya, kenaikan drastis kasus Covid-19 pada April terjadi usai adanya peningkatan aktivitas di tempat kerja yang mencapai puncaknya pada Maret.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan 17 Juli 2021: Taurus Atasi Beban Pikiran, Gemini Tenang, dan Cancer Seimbang

“Di Malaysia dan Indonesia, kebanyakan orang merayakan Idul Fitri di bulan Mei. Meskipun ada pembatasan pemerintah, orang-orang bepergian untuk bertemu keluarga mereka,” berikut kata media asing itu.

Selain itu, menurut media tersebut, upaya pemerintah untuk mendorong beberapa bentuk pemulihan ekonomi setelah krisis ekonomi 2020 juga dilihat sebagai faktor di balik peningkatan kasus.

Adanya varian baru, termasuk varian Delta, juga disebut sebagai salah satu alasan kasus Covid-19 melonjak di beberapa negara Asia Tenggara.

Baca Juga: Pengacara Ungkap Alasan Utama Anggia Novita Layangkan Gugatan Cerai pada Ferry Irawan:

“Varian Delta, misalnya, telah menunjukkan kapasitas transmisi dan kekebalan yang belum pernah terlihat sebelumnya untuk virus Corona,” tulis media Singapura itu.

Keempat varian yang menjadi perhatian WHO yakni Alpha, Beta, Gamma dan Delta juga telah ditemukan di Asia Tenggara, terutama di Malaysia, Thailand, Filipina dan Indonesia.

Untuk mencegah kenaikan kasus, media Singapura itu mengambil contoh dari apa yang terjadi di Inggris dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Akrab dengan Mantan Istri Tunangannya, Katy Perry dan Miranda Kerr Lakukan Kelas Yoga Bersama

“Pengalaman Inggris dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa vaksinasi adalah strategi paling efektif dalam menghentikan pandemi,” tulisnya.

Inggris dan Amerika Serikat mengalami lonjakan kasus, rawat inap, dan kematian pada awal 2021, namun jumlah mereka menurun secara signifikan.

Pada 12 Juli 2021, 51,6 persen populasi Inggris dan 47,7 persen populasi AS telah divaksinasi penuh.

Baca Juga: Inilah Kesalahan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius dalam Hal Uang: Impulsif Salah Satunya

“Test-Trace-Isolate (TTI) tetap menjadi strategi utama untuk mengendalikan pandemi,” terang media tersebut.

Prinsip dari upaya ini adalah mendeteksi sebanyak mungkin kasus secepat mungkin, mencegahnya menjadi sumber penyebaran virus.

Setelah terdeteksi, pasien harus dipisahkan dari masyarakat umum dan diberikan perawatan medis jika perlu.

Baca Juga: 126 Korban Tewas Akibat Banjir Jerman dan Belgia, Ratusan Orang Lainnya Dinyatakan Masih dalam Pencarian

“Dan sampai mayoritas penduduk divaksinasi, kita harus terus mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari keramaian dan membatasi perjalanan untuk mengendalikan pandemi,” tulis media itu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler