PR CIREBON – Seorang menteri Israel mengatakan bahwa negara itu menginginkan bantuan asing ke Gaza dicairkan melalui sistem voucher.
Israel mengungkapkan alasan permintaan itu adalah sebagai perlindungan terhadap sumbangan yang justru dialihkan untuk mendukung penguasa Hamas di Gaza dan gudang senjata mereka.
Setelah 11 hari pertempuran antara Hamas dan Israel di Gaza, badan-badan kemanusiaan menetapkan biaya rekonstruksi terbaru untuk Jalur Gaza yang miskin sebesar $500 juta (Rp7,2 triliun).
Qatar membiayai konstruksi dan proyek lain senilai triliunan rupiah di Gaza, sebagian dalam bentuk tunai, setelah perang pada tahun 2014.
Pembayaran tersebut dipantau dan disetujui oleh Israel, dan Doha menjanjikan triliunan rupiah lagi pada akhir Mei.
Menurut Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Omer Bar Lev, Perdana Menteri baru Naftali Bennett menginginkan perubahan kebijakan.
“Uang Qatar untuk Gaza tidak akan masuk sebagai koper penuh dolar yang berakhir di tangan Hamas, di mana Hamas, pada dasarnya, mengambil bagian penting untuk dirinya sendiri dan pejabatnya,” katanya, kepada Radio Angkatan Darat Israel.
Dia mengatakan Bennett membayangkan mekanisme di mana apa yang akan masuk adalah voucher makanan atau voucher untuk bantuan kemanusiaan.
“Bukan uang tunai yang dapat diambil dan digunakan untuk mengembangkan persenjataan untuk digunakan melawan Israel,” ia menambahkan, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan 14 Juli 2021: Aquarius Ragu-ragu hingga Aries Ada Kesempatan Kerja
Hamas, yang sebelumnya membantah menggunakan bantuan Gaza untuk militernya, tidak segera berkomentar.
Sedangkan Mohammed al-Emadi, utusan bantuan Qatar untuk Gaza, tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Sementara pejabat Palestina mengatakan bahwa belum ada yang final dari keputusan itu.
Baca Juga: Iklan Dramatis Vaksinasi Covid-19 di Australia Dapat Reaksi Negatif dan Kecaman dari Publik
Bar Lev mengatakan mekanisme bantuan yang diusulkan harus dijalankan terutama melalui PBB.
Dia tidak mengesampingkan sumbangan lanjutan dari Qatar dan meningkatkan kemungkinan bantuan Uni Eropa.
“Jika mekanismenya seperti ini, saya yakin Israel akan membantu memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza,” katanya.
Baca Juga: Dapat Ucapan Ulang Tahun dari Ayah Kiky Saputri, Rizky Billar: Kayaknya Bapak Kita Ketuker Ki
Uni Eropa, Amerika Serikat dan beberapa negara lain telah menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris.***