PR CIREBON- Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett dan Raja Abdullah II dari Yordania dilaporkan mengadakan pertemuan rahasia pekan lalu, berharap untuk memperbaiki keretakan hubungan antara kedua negara, menurut laporan media Israel.
Diketahui, pertemuan rahasia antara Naftali Bennett dan Raja Abdullah II itu diadakan di ibukota Yordania, Amman, di mana mereka menyepakati awal baru dalam hubungan Israel-Yordania, Haaretz melaporkan.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman The New Arab, hubungan antara kedua negara yang dipimpin oleh Naftali Bennett dan Raja Abdulllah II itu menjadi semakin tegang awal tahun ini.
Ketegangan itu diketahui, karena tindakan keras Israel terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa, pengusiran paksa di Yerusalem Timur dan pemboman brutalnya di Jalur Gaza.
Pertemuan tingkat tinggi itu dilaporkan dirancang untuk mengakomodasi "koordinasi dan pembaruan menjelang pertemuan diplomatik penting," dengan pejabat Israel dan Amerika lainnya, menurut sumber Haaretz.
Setelah pertemuan Bennett-Abdullah, presiden Palestina, Mahmoud Abbas, juga dipanggil untuk bertemu dengan raja Yordania, tetapi tidak ada kabar mengenai apakah Abbas dan Bennett akan mengadakan diskusi mereka sendiri.
Salah satu isu utama yang dibahas dalam pembicaraan antara keduanya adalah masalah kekurangan air yang parah di Yordania.