Tiongkok Bangun Senjata Nuklir, AS: Mengkhawatirkan dan Menimbulkan Pertanyaan

2 Juli 2021, 21:40 WIB
ILUSTRASI - AS buka suara soal Tiongkok yang tengah membangun energi nuklir, menyebut tindakan itu mengkhawatirkan dan menimbulkan pertanyaan. /pixabay/distelAPPArath

PR CIREBON – Pembangunan senjata nuklir oleh Tiongkok dikhawatirkan Amerika Serikat (AS) yang meminta Beijing untuk terlibat dalam langkah-langkah mengurangi risiko perlombaan senjata yang tidak stabil.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, menyebut pembangunan nuklir itu menjadi lebih sulit bagi Tiongkok untuk disembunyikan.

Tindakan yang dilakukan Tiongkok itu, menurutnya, juga menyimpang dari strategi nuklir puluhan tahun yang didasarkan pada pencegahan minimal.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Akui Punya Mantan Paling Banyak 7, Raffi Ahmad: Gua Tonjok Lu

"Laporan-laporan ini dan perkembangan lainnya menunjukkan bahwa persenjataan nuklir RRT akan tumbuh lebih cepat, dan ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang mungkin diantisipasi sebelumnya," kata Price.

"Pembangunan ini mengkhawatirkan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang niat RRT. Dan bagi kami, tindakan ini memperkuat pentingnya mengejar langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko nuklir," katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Price menambahkan bahwa alsan tersebut membuat Presiden AS, Joe Biden, memprioritaskan stabilitas strategis dalam keterlibatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Kamu Punya Mata Terang atau Gelap? Ternyata Ada Makna yang Berhubungan dengan Kepribadian

"Alasan yang sama akan berlaku untuk keterlibatan dengan senjata nuklir lain, RRT," katanya.

Price juga menyebut bahwa Washington telah mencatat pernyataan pemimpin Tiongkok, Xi Jinping, pada upacara yang menandai peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis Tiongkok.

Akan tetapi, menurutnya, AS tidak akan mengomentari secara spesifik.

Baca Juga: Waspada! Ivermectin Tak Boleh Digunakan Ibu Hamil untuk Pengobatan Covid-19

Dalam pidatonya, Xi Jinping memperingatkan bahwa pasukan asing yang mencoba menggertak Tiongkok akan dipenggal kepalanya dan ia berjanji untuk membangun militer.

Dia juga berkomitmen untuk penyatuan kembali Taiwan dan mengatakan stabilitas sosial akan dijamin di Hong Kong sambil melindungi keamanan dan kedaulatan Tiongkok.

Laporan terntang pembangunan nuklir Tiongkok itu mengutip gambar dan analisis satelit komersial dari James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey, California, AS.

Baca Juga: Usai Ditemukannya Kuburan Anak-anak Pribumi, Hari Kanada Tidak Dirayakan Masyarakat

Dikatakan 119 lokasi konstruksi yang hampir identik berisi fitur yang mencerminkan fasilitas peluncuran yang ada untuk gudang rudal balistik berujung nuklir di Tiongkok.

Dalam laporan tahun 2020 kepada Kongres, Pentagon memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir Tiongkok berada di 200-an.

Nuklir itu diproyeksikan setidaknya dua kali lipat saat Beijing memperluas dan memodernisasi pasukannya.

Baca Juga: Bawa Kabur Mobil Ferrari Milik Rizky Billar, Lesti Kejora: Kalau Rusak Dia Engga Bisa Marah ...

Washington telah berulang kali meminta Tiongkok untuk bergabung dengannya dan Rusia dalam perjanjian kontrol senjata baru.

Sementara itu, menurut Beijing, persenjataan miliknya dikucilkan oleh AS dan Rusia dan siap untuk melakukan dialog bilateral tentang keamanan strategis berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler