Ikut Rayakan Ulang Tahun Partai Komunis China, Kim Jong Un: Fitnah Para Musuh Hanya Upaya Sia-sia

2 Juli 2021, 06:30 WIB
Kim Jong UnPemimpin Korea Utara Kim Jong Un turut merayakan hari ulang tahun ke-100 Partai Komunis China dan bersama Xi Jinping, ia peringatkan musuh. /KHAM/Reuters/Bloomberg

PR CIREBON - Presiden Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan ikut merayakan hari jadi yang ke-100 Partai Komunis China.

Hari jadi atau ulang tahun Partai Komunis China diketahui bertepatan pada hari Kamis, 1 Juli 2021.

Kim Joung Un menyampaikan kondisi negaranya, Korea Utara dengan China yang semakin erat.

Baca Juga: Kasus Baru Terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Cirebon pada Kamis, 1 Juli 2021 Pecahkan Rekor

Hal tersebut diungkapkan dalam pidato yang diucapkannya pada saat perayaan hari jadi Partai Komunis China.

Bahkan, Kim Jong Un juga menyebut bahwa Partai Buruh Korea Utara akan semakin mempererat persatuan dengan Partai Komunis China.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel 'Kim Jong-un Rayakan 100 Tahun Partai Komunis China, Beri Peringatan untuk Musuh'

Baca Juga: Paranormal Mbak You Meninggal Dunia, Mbah Mijan: Beliau Tahu Tentang Ajalnya Sendiri

"Keberadaan dua partai ini akan meningkatkan hubungan persahabatan Korea Utara-China seperti yang diinginkan rakyat kedua negara," ucap Kim Jong Un dikutip Pikiran-rakyat.com dari KCNA pada 1 Juli 2021.

Selain itu, Kim Jong Un juga menyinggung para musuh yang dinilainya terus mencoba menghambat kemajuan rakyat China.

Kim Jong Un memperingatkan musuh-musuh tersebut bahwa upaya yang selama ini mereka lakukan akan berakhir sia-sia.

Baca Juga: Berbincang dengan Deddy Corbuzier, Siti Fadilah Ungkap Tips Orang Tua Hadapi Covid-19 Tanpa Vaksin!

"Fitnah para musuh dan tekanan terhadap Partai Komunis China hanya upaya sia-sia dari mereka. Mereka tidak akan bisa mengadang kemajuan rakyat China," sebutnya.

Di sisi lain, Presiden China Xi Jinping mengatakan dalam peryaaan 100 tahun Partai Komunis China bahwa pihak 'asing' yang berani mencoba mengusik China, akan mendapati konsekuensi yang tak main-main.

"Kami tidak akan pernah membiarkan siapa pun menggertak, menindas, atau menaklukkan China," ujar Xi Jinping dikutip Pikiran-rakyat.com dari Sputnik News.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Bukan Alasan Utama Dilakukannya PPKM Darurat, Denny Darko: Ada Tekanan ...

"Siapa pun yang berani mencoba melakukan itu akan dibenturkan dengan darah ke Tembok Besar baja yang ditempa oleh lebih dari 1,4 miliar orang China," ungkapnya.

Belakangan, China memanas hubungannya dengan sejumlah negara barat seperti Amerika Serikat (AS), Australia, hingga Kanada.

Pemicu memanasnya hubungan China dengan negara-negara tersebut disebabkan sejumlah isu.

Baca Juga: Xi Jinping Peringatkan Dunia: Tiongkok Tidak akan Pernah Diganggu Lagi

Mulai dari dugaan pelanggaran HAM terhadap komunitas muslim di Xinjiang hingga investigasi yang dilakukan AS soal awal mula pandemi Covid-19.

Isu terkait aktivitas militer China dan AS di Laut Natuna Utara juga menjadi salah satu pemicu memanasnya hubungan China dan AS saat ini.***(Rio Rizky Pangestu/Pikiran Rakyat)

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler